JAKARTA, KOMPAS.com - Rohani (49), warga RT 05 RW 09 Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara yang turut menjadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang merespons wacana relokasi yang dilontarkan Presiden Joko Widodo.
Rohani mengaku ikhlas apabila direlokasi. Namun, ia berharap pemerintah bersedia mencarikan tempat lain asal bukan rusun.
"Ya, di mana saja (relokasinya), asal jangan di rusun," kata Rohani saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (5/3/2023).
Rohani kurang menyukai apabila harus dipindah ke rusun. Sebab, kata dia, lingkungan rusun terkesan tertutup dan tidak guyub.
Baca juga: Duka Plumpang: Dari Peristiwa sampai Wacana Relokasi
"Kalau rusun, kesannya tertutup, enggak suka, enggak lihat matahari. Kalau saya mah sukanya lingkungan, biar pun kecil tapi lingkungan (permukiman) gitu," harap Rohani.
Hal serupa juga disampaikan oleh Rupah (38). Ia menilai, apabila warga dipindah ke rusun, akan ada beban biaya bulanan yang akan dikeluarkan.
"Enggak punya pilihan kalau memang di sana (rusun) lebih layak," ungkap dia.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebelumnya mengunjungi RPTRA Rasela, Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Dalam kunjungannya, Joko Widodo atau yang karib disapa Jokowi, menyatakan kawasan Plumpang, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, terutama yang berada dekat dengan Depo Pertamina, merupakan zona berbahaya.
Baca juga: Warga Korban Kebakaran Pertamina Koja soal Wacana Relokasi: Apa Kata Nasib Saja
"Ini zona yang bahaya. Tidak bisa lagi ditinggali," kata Jokowi setelah memeriksa kondisi pengungsi di RPTRA Rasela, Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Jokowi menyatakan telah memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono segera mencari solusi atas masalah persoalan di Plumpang.
Solusi tersebut, kata Jokowi, bisa berupa merelokasi warga setempat atau memindahkan Depo Pertamina Plumpang ke reklamasi.
"Harus ada solusinya. Bisa saja (Depo Pertamina) Plumpang-nya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi," tutur Jokowi.
Menurut Jokowi, solusi tersebut nantinya akan diputuskan Erick dan Heru Budi.
Lebih lanjut, mantan Wali Kota Solo itu menekankan agar zona berbahaya yang menjadi tempat tinggal penduduk harus diaudit.
Sebab, hal itu berkaitan dengan keselamatan jiwa penduduk.
"Semuanya memang harus zona-zona berbahaya ini tidak hanya di sini saja, harus diaudit, harus dievaluasi semuanya karena menyangkut nyawa," tutur Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.