Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesan Siswa Sekolah Tarakanita 3 Usai Nonton Film Anak "Kun Ana wa Anta"

Kompas.com - 06/03/2023, 19:50 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah film anak-anak mencuri perhatian saat cerita yang dikonsumsi kalangan dewasa membanjiri perfilman Tanah Air. Film anak-anak tersebut berjudul Kun Ana wa Anta.

Film tersebut dirilis DNA Production dan Maxstream yang disutradarai Rully Manna. 5 pemain cilik menjadi bintang yakni Muzakki Ramdan, Abe Moore, Kayla Harlo, Balgis Balfas, Austyn Senduk serta aktor kawakan Donny Alamsyah dan Mathias Muchus.

Sejatinya, film ini muncul untuk memberikan dan menambah pengetahuan bagi anak-anak yang mulai kehilangan bahan cerita yang bisa dikonsumsi.

Baca juga: Peringati HPSN dan HBI 2023, Sekolah Tarakanita Ikut Aksi Bersih Sampah di Kawasan Thamrin

Pascapandemi, para produsen film di Indonesia menambah produksi film. Di antara munculnya film-film dewasa, hadir pula sebuah film anak-anak berjudul Kun Ana wa Anta.

Film anak-anak ini bercerita tentang komitmen menjaga satwa liar yang merupakan bagian dari identitas kekayaan nusantara.

Kisahnya tentang petualangan lima anak yang bersahabat dengan alam. Mereka berasal dari latar belakang keluarga beragam, yang menunjukkan kebhinekaan bangsa Indonesia.

Film ini juga mendapat apresiasi Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi. Sosok yang akrab disapa Kak Seto ini menyampaikan bahwa film tersebut bukan sekadar menjadi tontonan bagi penikmatnya tetapi juga sekaligus memberi tuntunan.

Film ini tidak hanya wajib ditonton tapi juga penting menjadi referensi edukasi dan inspirasi bagi anak-anak Indonesia.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengapresiasi kehadiran film Kun Ana wa Anta. Kisahnya mengajarkan tentang kasih sayang, persahabatan, budi pekerti dan toleransi, yang mengangkat cerita petualangan anak-anak dalam melindungi lingkungan dan satwa.

Sekretariat Jenderal KLHK mengundang empat sekolah untuk menonton Gala Premiere film Kun Ana wa Anta ini. SD-SMP Tarakanita 3 termasuk di dalamnya.

Baca juga: Yayasan Tarakanita Jalin Kerja Sama dengan Himeji International School Jepang

Sejumlah 3 siswa yaitu Albert Justin (SD kelas 5), Gracia Edwina (SD Kelas 5) dan Anggilia Gabriella Joya (SMP kelas 7) ikut serta. Mereka didampingi Ibu Kristiani Ketipa Koban selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.

Perwakilan sekolah Tarakanita 3 merasa senang dapat ikut serta menonton film Kun Ana wa Anta di Epicentrum XXI Jl Rasuna Said Kuningan.

Hadir mendampingi para siswa Sekjen KLHK Dr Ir Bambang Hendroyono MM dan Nunu Anugrah S Hut MSc, Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal, KLHK.

"Filmnya sangat seru, mengajarkan saya menyayangi satwa-satwa di sekitar saya," ujar Wina setelah menonton film tersebut, dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Senada dengan siswi kelas 5 SD tersebut, Joya pun mengaku film tersebut menjadi insipirasi agar selalu bersahabat dengan alam dan sesama.

Baca juga: Hasil USBN, SD Tarakanita 3 Peringkat Pertama Wilayah 1 Jakarta Selatan

"Kita bisa belajar bahwa kita harus menjaga dan melestarikan hewan, bekerja sama dan berteman dengan baik tanpa membeda-bedakan," ujar siswi SMP kelas 7 ini.

Sementara itu Albert sangat terkesan dengan keberanian anak-anak pesantren saat menolong Orang Utan yang tertembak.

Nilai-nilai kehidupan yang disuguhkan dalam film Kun Ana wa Anta sejalan dengan value Tarakanita: Cerdas Berintegritas yang menghidupi nilai-nilai kasih yang berbelarasa, daya juang dan KPKC (Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com