JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKTMB) Mohamad Huda menegaskan bahwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) bukanlah kesalahan warga.
Pasalnya, menurut Huda, Depo Pertamina Plumpang tidak memiliki buffer zone (zona aman/penyangga) di dalamnya.
"Kesalahan dia itu enggak bikin model kayak apa ya, pengamanannya enggak ada itu. Itu jaraknya dari warga sebenarnya jauh itu, depo-depo itu. Itu masih ada jarak," kata Huda saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Kamis (9/3/2023).
"Cuma enggak dikasih aliran air di sekelilingnya mereka itu. Padahal, jaraknya dari tembok itu jauh kok. Bisa dicek dengan drone kok, ada berapa meter itu. Kan sebenarnya bisa untuk aliran di situ, untuk zona amannya," ucap Huda.
Baca juga: Tuntutan Korban Kebakaran Plumpang: Minta Pertamina Rehab Rumah dan Jamin Biaya Pengobatan
Huda yang sudah berkumpul dengan warga Kampung Tanah Merah pada Rabu (8/3/2023) malam menyimpulkan, seharusnya tidak ada korban atas peristiwa mengerikan tersebut jika Pertamina membuat buffer zone sendiri di balik tembok.
"Di dalam tembok Pertamina itu masih luas. Sebenarnya bisa kok untuk mengamankan. Dari dulu alasannya selalu kayak begitu. Soal masalah mau bikin buffer zone pada 2009, tapi mundur lagi," tutur Huda.
Dalam wawancara ini, Huda berkali-kali menyalahkan PT Pertamina (Persero) yang tidak membuat zona aman sendiri.
Baca juga: Polda Metro: 24 Orang Diperiksa Terkait Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Bahkan, kata Huda, masyarakat Kampung Tanah Merah digusur lebih dari satu kali dengan alasan untuk membangun buffer zone.
"Kelalaian mereka itu tidak membuat buffer zone di dalamnya. Justru warga itu sudah mengalah sampai tiga kali mundur lho dari tahun ke tahun. Awalnya itu (depo) cuma 3,5 hektar. Dulu alasannya untuk buffer zone, ternyata enggak," ungkap Huda.
Kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang, Jalan Tanah Merah Bawah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api pertama muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo. Pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.
Baca juga: Sambil Terisak, Keluarga Jemput Jasad Bocah 9 Tahun Korban Kebakaran Plumpang
Setelah itu, api dengan cepat membesar karena dipicu banyaknya BBM di area Depo Pertamina.
Embusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga pemukiman warga.
Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.
Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam. Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.