Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Andi Cari Cuan dengan Jualan Pernak-pernik Lebaran di Jalan Asemka

Kompas.com - 03/04/2023, 21:26 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Asemka, Pinangsia, Jakarta Barat menjadi tempat strategis bagi pedagang pernak-pernik menggelar lapaknya. Di sinilah Andi Firmanto (37) mengais rezeki dengan berjualan hiasan khas Lebaran.

Saat ditemui, Andi terlihat sedang sibuk membuat hiasan berbentuk ketupat dari pita bernuansa hijau. Dia lalu memasukkan dakron ke dalamnya.

Andi berdagang menggunakan gerobak yang hanya cukup memamerkan puluhan hiasan khas Lebaran tersebut. Pria asal Jepara, Jawa Tengah ini mengaku berdagang hanya di momen tertentu, termasuk saat HUT RI dan Idul Fitri.

"Saya dagang sesuai tema, ngikutin kalau 17-an jual bendera. Kalau ini kan lagi musim Lebaran, jadi saya bikin ketupat," ujar Andi saat ditemui Kompas.com di Jalan Asemka, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Pedagang Takjil yang Viral di Mangga Besar bisa Habiskan 30 Kg Ubi dan 25 Kg Singkong Setiap Hari

Andi berjualan bersama beberapa pedagang yang berjejer di sepanjang ruas jalan tak jauh dari Pusat Grosir Asemka. Andi menyebut produksi hiasan ketupat itu dibuat secara manual. Jika ada pesanan, dia bisa membuat hingga ratusan hiasan ketupat.

"Ini sehari bisa Rp 1,5 juta. Ini kan ada pesenan, ada sekitar 180 buah," ucap Andi.

Meskipun lapaknya terbilang kecil, Andi menuturkan bahwa para pembeli yang berkunjung untuk membeli hasil tangannya itu tak "kaleng-kaleng". Dia kerap menerima pesanan dari pihak bank, perkantoran, hingga pemerintahan.

"Jarang (yang beli per orangan). Ini paling yang kecil-kecil, parsel itu anak sekolah ada banyak itu. Katanya dari gurunya harus bawa ketupat, hiasan begitu," tutur Andi.

Baca juga: Saat Istri Sekda Riau Diduga Berbohong, Mengaku Beli Tas KW di Mangga Dua, tetapi Dibantah Pedagang

Andi menjual berbagai ukuran hiasan ketupat, mulai dari 15 sentimeter hingga 40 sentimeter. Harganya pun bervariatif, mulai Rp 15.000-Rp 50.000.

Selama puluhan tahun bergelut menjadi pengrajin hiasan, Andi bisa meraup keuntungan hingga Rp 500.000 per hari. Namun, saat hujan, Andi harus menggigit jari karena terpaksa menutup lapak dan hanya mengantongi uang sekitar Rp 200.000.

"Kalau lagi hujan, kan otomatis dorong gerobak ke seberang jadi biar enggak kehujanan. Ini aja terang baru buka lapak lagi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com