Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hapus Tato Lebih Sakit daripada Saat Ditato, Warga: Rasanya Seperti "Diceples" Karet

Kompas.com - 04/04/2023, 16:38 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang peserta hapus tato gratis, Dede (29), mengungkapkan, proses penghapusan tato lebih sakit daripada saat tubuhnya ditato.

Kegiatan hapus tato berlangsung di Kantor Wali Kota Jakarta Timur pada Selasa (4/4/2023).

"Pengalaman menghapus tato rasanya kayak diceples karet. Pedas dan lebih ke rasa panas. Tadi dihapus pakai laser," ujar Dede, ditemui usai menghapus tatonya.

Baca juga: Warga Hapus Tato Gratis, Agar Tak Lagi Dipandang Sebelah Mata

Dede mengatakan, saat ini ia tengah berfokus untuk menghapus tato pada tangan kirinya.

Sebelumnya, Dede sudah pernah mengikuti kegiatan serupa. Namun, tato pada tangan kirinya tidak langsung menghilang.

Dede mengatakan, proses penghapusan tato memang harus dilakukan beberapa kali supaya benar-benar hilang.

Oleh karena itu, ia kembali mengikuti kegiatan hapus tato yang digelar hari ini. Ia berfokus pada tato pada tangan kirinya.

"Kalau tahun depan diadakan lagi, udah pasti bakal ikut lagi buat hapus tato. Fokusnya satu-satu dulu tatonya, sampai hilang dulu. Kalau udah hilang, pindah ke tato lain," terang Dede.

Baca juga: Senangnya Dede Hapus Tato yang Memenuhi Wajahnya dengan Gratis: Kalau Biaya Sendiri Bisa Rp 20 Jutaan

Proses penghapusan tato berlangsung beberapa menit saja.

Setelah dihapus, Dede langsung diarahkan ke meja lain untuk diolesi salep.

"Habis dihapus cuma dioles salep aja, dan dikasih salep untuk dibawa pulang, enggak ada obat untuk diminum," kata Dede.

"Pantangannya enggak boleh kena air selama enam sampai tujuh jam. Sabun dua harian enggak boleh kena," sambung dia.

Tak ingin dipandang sebelah mata

Dede mengungkapkan, ia mulai menato tubuhnya sejak 2006. Pada saat itu, ia tertarik membuat tato karena melihat tampilan teman-temannya.

Dede pun mengikuti teman-temannya dan menato tubuhnya. Namun, ia menjadi kecanduan dan menato wajah hingga kepalanya.

Meski begitu, belakangan ia berniat untuk menghapus seluruh tatonya karena merasa kerap dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

"Ini keinginan sendiri, bukan permintaan orang lain. Pengin hapus tato aja. Habisnya kalau dipandang sebelah mata sama orang-orang, jadi kayak gimana gitu (kurang mengenakkan)," jelas Dede.

Ia tak menyia-nyiakan momen hapus tato gratis ini, karena biaya untuk menghapus tato umumnya berkisar Rp 20 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com