Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6.000 Orang Diprediksi Berangkat dari Terminal Kalideres pada Puncak Mudik Lebaran 2023

Kompas.com - 04/04/2023, 18:15 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 6.000 orang diprediksi akan pulang kampung atau mudik menggunakan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat pada puncak mudik Lebaran 2023.

Kepala Terminal Bus Kalideres Revi Zulkarnaen memperkirakan, puncak mudik bakal terjadi di hari ketiga hingga hari keempat sebelum Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Puncaknya diprediksi 6.000 orang per hari (mudik). Sampai saat ini belum terlihat lonjakan pemesanan tiket, masih sepi," kata Revi saat dikonfirmasi, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Puncak Arus Mudik di Tol Tangerang Merak Diprediksi Terjadi 16 April 2023

Revi mengaku tak mengetahui secara pasti berapa jumlah tiket yang telah terjual menjelang mudik Lebaran tahun ini.

Namun, dia menyebut tiket bus AKAP paling laku terjual di tanggal 19 dan 20 April 2023.

"Kalau lonjakan itu biasanya tujuan ke Jawa Tengah, Padang, Palembang, Lampung yang ramai," papar Revi.

Pemeriksaan armada bus

Sementara itu, ratusan bus AKAP di Terminal Kalideres sudah mulai dicek kelaikannya oleh petugas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, dan petugas pengujian kendaraan bermotor Kedaung Angke.

Revi menuturkan, dalam sehari setidaknya ada 30 bus AKAP yang diperiksa.

"Tujuannya ini untuk memastikan terkait kelayakan bus AKAP dan para pengemudinya, agar benar dengan kondisi yang sehat dalam mengangkut para penumpang jelang Idul Fitri 2023," jelas Revi.

Baca juga: Bus yang Tak Laik Jalan Dilarang Angkut Penumpang dari Terminal Kalideres Selama Mudik Lebaran

Dalam pemeriksaan yang dilakukan petugas, lanjut Revi, sebagian besar armada bus AKAP telah memenuhi persyaratan teknis.

"Rata-rata bus AKAP-nya sudah bagus, memenuhi standar persyaratan laik jalan," ucap Revi.

Meski demikian, dia mencatat bahwa masih ada bus yang tak memiliki alat pemukul kaca, alat pemadam api ringan (APAR), dongkrak, serta P3K.

Pihaknya pun mengingatkan kepada PO bus untuk melengkapi peralatan pelengkap tersebut sebelum mengangkut penumpang selama mudik Lebaran 2023.

"Apabila ditemukan pelanggaran berat seperti ban gundul, lampu mati, rem tidak berfungsi dengan baik, maka sanksinya setop operasi. Kendaraan tidak boleh diberangkatkan," ungkapnya.

Revi menyampaikan, bahwa apabila ingin beroperasi kembali maka bus harus diperbaiki terlebih dahulu. Selain itu, bus juga perlu lolos uji pemeriksaan kelaikan jalan.

"Boleh dijalankan lagi apabila persyaratan lulus ujinya sudah terpenuhi," pungkas Revi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com