Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis dan Bantahan Shane Lukas soal Penganiayaan D Saat Jadi Saksi di Sidang AG...

Kompas.com - 05/04/2023, 08:20 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Shane Lukas (19) dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) sebagai salah satu saksi dalam sidang lanjutan terdakwa AG (15) atas kasus penganiayaan D (17) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2023).

Kuasa hukum Shane, Happy SP Sihombing, mengungkapkan bahwa kliennya sukses menjawab tiap butir pertanyaan yang dilontarkan hakim tunggal Sri Wahyuni Batubara.

Namun, Happy menyayangkan adanya segelintir hal yang kontradiktif dan tidak sesuai fakta versi kliennya.

Shane bantah bilang "free kick"

Happy menuturkan, setidaknya ada dua hal kontradiktif dalam persidangan tersebut.

Pertama, Shane disebut menjadi sosok yang berteriak "free kick" sesaat sebelum Mario Dandy Satrio (20) menendang kepala D.

Kedua, Shane disebut sebagai satu-satunya orang yang melontarkan celetukan "Enak ya main bola" kala Mario menganiaya D secara brutal.

"Menurut versinya si Mario, Shane-lah yang mengatakan 'free kick'. Mario juga membantah dirinya mengatakan 'Enak ya main bola' dan justru menyatakan bahwa Shane yang mengucapkan hal tersebut," ujar Happy.

Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Shane Lukas Apes, Jadi Orang Terakhir yang Dihubungi Mario Dandy untuk Temani Aniaya D

Shane, kata Happy, akhirnya membantah tuduhan tersebut di dalam persidangan. Shane tidak terima lantaran dirinya selalu menjadi kambing hitam.

"Saat persidangan saksi Shane, hakim menanyakan klien kami apakah dia mengatakan free kick, Shane dengan tegas membantah dan menjawab bahwa Mario yang menyatakan hal tersebut," beber Happy seraya menirukan perkataan Shane dalam persidangan.

"Begitu pula soal tuduhan 'Enak ya main bola'. Shane lagi-lagi membantah dan pernyataan tersebut dinilai tidak sesuai berita acara pemeriksaan (BAP)," lanjut dia.

Beda dengan rekonstruksi

Diberitakan sebelumnya, dalam BAP yang dimiliki kepolisian, Shane disebut mengatakan free kick sesaat sebelum Mario menendang kepala D.

Hal itu terungkap dalam rekonstruksi penganiayaan terhadap D yang digelar Polda Metro Jaya pada 10 Maret 2023.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Shane saat itu juga membantah BAP yang dinyatakan aparat.

Shane langsung menunjukkan gestur bahwa adegan tersebut salah. Ia melambaikan kedua tangannya kepada pihak kepolisian karena dirinya merasa tidak mengatakan hal itu.

"Enggak, enggak," kata Shane sambil melambaikan tangan dengan gestur penolakan.

Baca juga: Shane Lukas Nangis saat Jadi Saksi di Sidang AG

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com