JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas (Kadis) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran saat bulan Ramadhan.
Sosialisasi dilakukan berkait 33 kebakaran yang melanda DKI Jakarta pada saat awal Ramadhan 2023.
"(Antisipasinya) saat ini kami masih melakukan sosialisasi lewat pengeras suara di masjid dan mushala. Kemudian pengumuman juga antisipasi bahaya kebakaran di bulan suci Ramadhan ini," ujar Satriadi saat dihubungi, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: Jangan Sampai Kebakaran, Ini Tips Aman Tinggalkan Rumah Saat Mudik
Pada saat momen bulan suci ini, Damkar DKI lebih menekankan kepada warga soal kelalaian yang disebabkan karena mengantuk atau ketiduran.
"Terus aktivitas ekonominya semakin meningkat otomatis. dalam rangka persiapan mudik Lebaran kayak model usaha-usaha untuk mencapai target produksinya otomatis penggunaan kelistrikan semakin meningkat," kata Satriadi.
Sebelumnya, Satriadi mengatakan ada 33 kejadian kebakaran di Ibu Kota selama sepekan bulan Ramadhan 2023.
Jumlah insiden kebakaran tersebut merupakan data yang dicatat sampai dengan 28 Maret 2023 atau 6 Ramadhan 1444 Hijriah.
Baca juga: Pekan Pertama Ramadhan 2023, 33 Kebakaran Terjadi di Jakarta
"Untuk tahun 2023 ini sampai 28 Maret atau pas 6 Ramadhan itu ada 33 kejadian," kata Satriadi.
Satriadi mengatakan, jumlah insiden kebakaran yang terjadi di Ibu Kota diperkirakan berkurang dibanding tahun sebelumnya yang menyentuh angka ratusan kejadian.
Berdasarkan catatan Gulkarmat DKI Jakarta, pada tahun 2021 ada 114 insiden kebakaran di Ibu Kota. Sedangkan tahun 2022 ada 165 kejadian.
Namun, Ramadhan masih tersisa sekitar 15 hari. Artinya potensi peristiwa kebakaran tetap masih ada.
"Ini (data kebakaran Ramadhan 2023) masih di bawah tahun-tahun sebelumnya. Tetapi untuk tahun ini kan (Ramadhan) belum selesai, paling sampai dengan hari ini," kata Satriadi.
Satriadi memprediksi jumlah insiden kebakaran pada Ramadhan 2023 ini berkurang dibanding tahun sebelumnya karena diperkuat dengan tindakan warga dalam antisipasi kebakaran yang semakin paham.
"Masyarakat itu karena respons (cepat) dan kecepatan kita menangani kebakaran semakin cepat jadi otomatis kualitasnya makin menurun," ucap Satriadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.