Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Stunting, Puskesmas Tanah Abang Beri Tablet Penambah Darah ke Remaja Calon Ibu Kelak

Kompas.com - 06/04/2023, 12:16 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Puskesmas Tanah Abang Ovi Norfiana berujar, pihaknya berupaya mencegah stunting sedini mungkin.

Caranya dengan memberikan tablet penambah darah kepada remaja usia SMP dan SMA. Sebab, saat dewasa nanti, para remaja itu akan hamil dan melahirkan anak-anaknya.

"Kami punya program untuk mencegah balita stunting itu dilahirkan, dimulai dari intervensi remaja putri, yaitu anak sekolah usia SMP dan SMA, kami sudah beri tambahan tablet tambah darah," ujar dia saat ditemui Kompas.com di kantornya, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Dokter Sarankan Konsumsi 2 Protein Hewani Sehari untuk Mengatasi Stunting

Ovi menerangkan, program tersebut merupakan program skala nasional. Para siswi meminum tablet penambah darah secara bersama-sama di sekolah.

"Dia makan bersama dan minum tablet bersama, tujuannya agar anak-anak ini enggak cuma dibagi tablet, dibawa pulang (tapi) enggak diminum, jadi minumnya di sekolah secara bersama," ucap dia.

Selain itu, Puskesmas Tanah Abang juga memeriksa hemoglobin (Hb) para siswi. Hal itu dilakukan untuk melihat apakah remaja tersebut mengalami anemia atau tidak.

Baca juga: Orangtua Anak yang Dikategorikan Stunting Bersyukur Ada Program Terapi Wicara

Jika remaja tersebut mengalami anemia, petugas kesehatan akan menambahkan dosis obat, tergantung jenis anemianya.

"Di Tanah Abang juga kami memeriksa beberapa remaja sekolah, yakni Hb atau hemoglobin, untuk melihat sebenarnya remaja putri kami itu anemia atau tidak sih," jelas Ovi.

"Karena kalau anemia, kami harus intervensi lagi, tambah darah lagi. Kalau misalnya dia hanya minum satu tablet seminggu, itu jadi ditambah tergantung jenis anemianya, sedang atau ringan. Ada dosisnya," tambah dia.

Penderita anemia berpotensi lahirkan anak stunting

Kementerian Kesehatan melalui situs resmi kemkes.go.id menjelaskan, anemia pada remaja akan menyebabkan timbulnya masalah kesehatan, baik penyakit tidak menular, produktivitas dan prestasi menurun, maupun masalah kesuburan.

Remaja putri yang menderita anemia berisiko menjadi wanita usia subur yang anemia, selanjutnya menjadi ibu hamil anemia, bahkan kekurangan energi protein.

Hal ini meningkatkan kemungkinan ibu hamil penderita anemia melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting, komplikasi saat melahirkan, dan beberapa risiko lainnya terkait kehamilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com