JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya dituduh menilap barang bukti pengungkapan kasus penyelundupan pakaian bekas ilegal.
Tuduhan itu dilontarkan dalam sebuah unggahan di media sosial yang mengaku mendapatkan sejumlah pakaian bekas yang disisihkan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus.
Unggahan itu menampilkan tumpukan pakaian bekas dan balpres hasil penyelundupan yang disita sebagai barang bukti oleh Polda Metro Jaya.
Pengunggah menulis bahwa ia diberikan pakaian bekas sitaan itu oleh sang kakak yang bekerja di Dirkrimsus. Polisi pun menyelidiki kebenaran informasi tersebut.
Baca juga: Penyidik Dirkrimsus Polda Metro Jaya Dituduh Tilap Thrift Hasil Sitaan
Setelah diselidiki, pengunggah foto pakaian bekas hasil sitaan itu ternyata bukan keluarga dari polisi. Polisi memastikan kabar tersebut adalah hoaks.
Tiga tersangka pembuat dan penyebar konten hoaks bernarasi penyidik menyisihkan barang bukti pengungkapan penyelundupan pakaian bekas pun akhirnya ditangkap.
AM merupakan pembuat konten foto barang bukti tumpukan pakaian bekas dan balpres yang ditambahkan informasi hoaks di status whatsapp.
"Kalimat 'Enggak usah beli baju lebaran, di kantor banyak barang sitaan nanti dibawa pulang. resiko punya aa kerja di Dirkrimsus ya gini' ini konteksnya adalah kalimat fake atau bohong," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (6/4/2023).
Baca juga: Saat Foto Polisi “Tilap” Barang Bukti Pakaian Bekas Ilegal Viral, Pengunggah Diselidiki…
Sementara itu, EW merupakan pelaku yang menyebarluaskan unggahan AM di akunTwitter-nya.
EW kemudian meminta bantuan pelaku IAS, pemilik akun Twitter dengan jumlah followers besar, untuk menyebarluaskan lagi konten hoaks itu.
"Ditambahkan kata-kata ‘bayangin barangmu disita terus dikasih ke orang-orang padahal kamu sendiri susah ngurus izinnya ribet’. Nah ini ada salah satu postingan yang provokatif," kata Direktur Reserse Krimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis.
Auliansyah menyebut bahwa IAS menggunakan bot yang membuat konten itu secara otomatis terunggah dan tersebar luas secara masif di jejaring Twitter.
Auliansyah menyebutkan, AM yang merupakan pembuat konten hoaks itu mengaku sekadar iseng.
"Khusus yang dilakukan oleh perempuan berinisial AM ini. Ini dia hanya sekadar iseng," ujar Auliansyah.