Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Mengaku Tak Tahu Keberadaan Anaknya yang Kabur Usai Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Depok

Kompas.com - 10/04/2023, 15:29 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pihak keluarga mengaku tak mengetahui keberadaan putranya bernama Andi Fathan Qaedi (22), pengemudi mobil Honda Mobilio bernomor A 1450 TF yang kabur setelah kecelakaan beruntun di Depok.

Hal itu disampaikan Kasat Lantas Polres Metro Depok AKBP Bonifacius Surano setelah orangtua Andi mendatangi Kantor Laka Lantas Polres Metro Depok, Minggu (9/4/2023).

Kepada polisi, orangtua Andi mengaku belum bisa berkomunikasi dengan anaknya.

"Kedua orangtuanya sudah datang ke Kantor Laka, tapi belum bisa tersambung (belum dapat berkomunikasi) juga dengan anaknya," kata Bonifacius saat dikonfirmasi, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Identitas Sopir Mobilio yang Kabur Usai Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Depok, Seorang Mahasiswa

Dalam pertemuan itu, polisi menjelaskan kronologi kecelakaan beruntun yang diduga disebabkan oleh Andi.

Karena itu, polisi meminta orangtua Andi untuk kooperatif jika sudah mengetahui keberadaan anaknya.

"Kami minta tolong kerja samanya untuk menghadirkan anaknya apabila tersambung," ujar Bonifacius.

Bonifacius mengungkapkan bahwa Andi Fathan Qaedi merupakan seorang mahasiswa semester 4 di Universitas Serang Raya.

Bonifacius mengatakan, identitas tersebut diketahui dari kartu identitas pengemudi yang disita warga di lokasi kejadian.

Baca juga: Imbas Kecelakaan Beruntun di Depok, Telur Pecah Berserakan di Jalan dan 5 Orang Luka

Dalam kartu identitas juga diketahui, Andi beralamat di Jalan Melati Bintang Nomor 32, Bukit Palem, RT 001 RW 07, Kelurahan Kota Bumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.

"Itu (Identitas) kami dapat berupa SIM dan KTP karena sempat diminta oleh warga yang berada di TKP. Namun, kemudian pengemudi tersebut melarikan diri," kata Bonifacius.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan beruntun melibatkan mobil dan motor terjadi di Jalan Raya Bogor, Tapos, Depok, Minggu (9/4/2023) sekitar pukul 06.00 pagi.

Bonifacius mengatakan, kecelakaan ini melibatkan tiga mobil dan tiga motor.

"Kendaraan terlibat yakni Mobil Honda Mobilio, sepeda motor Honda Scoopy, Mobil Suzuki Carry pengangkut telur, sepeda motor Honda Astrea, mobil Daihatsu Gran max, serta sepeda motor Honda Beat," kata dia dalam keterangan tertulis.

Baca juga: QRIS Kotak Amal Masjid Al-Azhar Diganti Barcode Palsu: Identitas Samar, Nama Rekening Hanya Restorasi Masjid

Bonifacius menjelaskan, awalnya mobil Honda Mobilio hilang kendali dan membentur sepeda motor Honda Scoopy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com