JAKARTA, KOMPAS.com - Stunting atau tengkes adalah salah satu kondisi kesehatan yang dapat menyerang anak-anak.
Anak-anak yang kekurangan asupan gizi dalam jangka waktu panjang dapat mengalami masalah pertumbuhan.
Kepala Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu drg. Ida Asmayani menjelaskan, stunting juga bisa menyebabkan penyakit.
"Stunting sebenarnya mirip (dengan penyakit), karena dari awal, saat anak kena stunting, (stunting) akan menyebabkan penyakit-penyakit yang lain," tutur Ida di Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (6/4/2023).
Baca juga: Curhat Ibu yang Anaknya Didiagnosis Stunting, Padahal Ekonominya Mampu
Dilansir dari situs Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, Selasa (11/4/2023), stunting tidak hanya memengaruhi fisik anak.
Kondisi ini berpotensi memperlambat perkembangan otak, sehingga memberikan dampak panjang terhadap anak berupa keterbelakangan mental dan rendahnya kemampuan belajar.
Tidak hanya itu, stunting berisiko membuat anak rentan terhadap serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas, jika tidak segera ditangani.
"Penyakit yang bisa muncul akibat stunting bermacam-macam. Salah satunya penyakit paru-paru," ujar Ida.
"Dua itu, stunting dan penyakit, mereka sejalan dan tidak bisa dipisahkan," imbuh dia.
Baca juga: Puskesmas Tanah Abang Sebut 6,3 Persen Balita di Wilayahnya Stunting
Untuk itu, asupan gizi anak perlu diperhatikan guna memastikan mereka penuh nutrisi yang dibutuhkan.
Dengan memerhatikan asupan gizi anak, maka orangtua dapat mencegah sang buah hati mengidap stunting.
Ida menegaskan, untuk mendapatkan makanan yang bergizi dan bernutrisi, orangtua tidak harus mengeluarkan banyak bujet.
"Enggak juga sih (harus makan daging ayam). Protein kan macam-macam. Ada yang dari hewani (selain daging ayam) dan nabati," ujar Ida.
Baca juga: Cegah Stunting, Puskesmas Tanah Abang Beri Tablet Penambah Darah ke Remaja Calon Ibu Kelak
Adapun protein hewani selain daging ayam antara lain adalah hati ayam, telur ayam, daging ikan, udang, dan susu.
Sementara protein nabati mencakup tahu, tempe, kacang polong, kacang hijau, kacang tanah, dan kacang merah.
Hal terpenting menurut Ida adalah memberikan makanan penuh nutrisi secara rutin.
"Bahan makanan di pasar, kalau diolah sebaik mungkin, bisa membantu mencegah stunting. Tinggal kreasi dari orangtua saja supaya anak enggak bosan. Ini yang repot, terutama untuk makanan sayur," ucap Ida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.