JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus pembunuhan berencana Ade Yunia Rizabani alias Icha, Rudolf Tobing, membantah dirinya tersenyum karena puas setelah korban tewas.
Adapun Rudolf terekam kamera CCTV tampak tersenyum di lift Apartemen Green Pramuka City saat membawa jasad korban dengan troli.
Rudolf mengatakan, sebenarnya dia grogi membawa jasad Icha ke dalam lift.
“Pertama, saya bawa mayat. Saya harus menutupi kegrogian saya,” kata Rudolf saat diwawancarai Kompas.com di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (12/4/2023).
“Saya aja setelah tahu Icha meninggal gitu, saya bengong. Enggak mungkin karena saya puas bunuh Icha,” imbuh dia.
Baca juga: Sederet Pengakuan Rudolf Tobing Usai Bunuh Icha: Tersenyum karena Grogi, Kini Dicap Pelaku Mutilasi
Selain itu, Rudolf menuturkan, ada orang yang sedang berdiri tepat di bawah kamera CCTV di dalam lift.
“Dia senyum, jadi saya harus senyum balik ke dia. Bukan karena saya senyumin CCTV,” tutur Rudolf.
Rudolf mengatakan, dia harus mendongak untuk bisa melihat dengan jelas.
Itulah sebabnya dia terlihat seperti tersenyum ke arah kamera CCTV. Padahal, dia sedang tersenyum ke arah orang yang berdiri di bawah kamera tersebut.
“Kalau saya agak mendongak, mata saya enggak ada lipatan. Jadi enggak bisa melotot. Kalau orang melihat datar itu kan biasa aja, kalau saya harus mendongak untuk bisa melihat dengan jelas,” ujar Rudolf.
Baca juga: Rudolf Tobing: Saya Dijuluki Pelaku Mutilasi di Rutan Salemba, padahal Mayat Icha Utuh...
Menurut Rudolf, tidak mungkin dia berpuas diri setelah Icha tewas. Sebab, Icha adalah temannya.
Bahkan, Rudolf juga mengaku sempat bimbang saat hendak membuang jasad Icha.
“Kalau buang di Kalimalang, bagaimana pun juga dia adalah teman saya. Dia harus dikubur dengan layak,” kata Rudolf.
Lantas, Rudolf akhirnya memutuskan untuk membuang korban di kolong Tol Becakayu, Kota Bekasi.
Sebagai informasi, Rudolf didakwa membunuh Icha pada 17 Oktober 2022 sekitar pukul 15.00 WIB. Pembunuhan tersebut dilakukannya di Apartemen Green Pramuka City Tower Pino Lantai 18.
Baca juga: Rudolf Tobing Akui Cekik Icha karena Panik: Saya Memeras, tapi Tidak Merencanakan Pembunuhan