JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Direktur Utama KAI Services, Asdo Artriviyanto mengatakan, status para porter stasiun yang saat ini hanya mitra, bisa berubah menjadi karyawan.
Namun, hal itu ia menunggu arahan dan keputusan dari PT KAI selaku induk perusahaan.
"Bisa jadi. Karena kita menunggu arahan dari induk KAI, kalau harus kita kelola, akan kita kelola dengan baik," ujar Asdo kepada wartawan usai buka puasa bersama porter di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2023).
Baca juga: KAI Minta Porter Kerja Lebih Keras Selama Masa Mudik
Karena selama ini berstatus mitra, maka porter di stasiun tak mendapat gaji dari PT KAI dan hanya mengandalkan imbalan dari pelanggan.
Asdo mengatakan, tugas dari KAI Services selama ini hanya mengelola sumber daya manusia seperti cleaning service, pramugari, serta security.
Namun, jika porter akan diresmikan oleh PT KAI menjadi karyawan, mereka akan mendapat gaji tetap dan sistem penggajiannya pun akan dikelola oleh PT KAI Services.
"Itu tergantung kebijakan dari KAI, kami kan anak perusahaan yang bertugas mengelola. Termasuk outsourcing, security itu dari KAI. Penggajian nya itu dari KAI kami yang kelola," tutur dia.
Baca juga: Kisah Porter Stasiun Gambir, Pernah Jadi Kuli Proyek karena Kurang Pendapatan
Meski saat ini porter masih berstatus mitra, namun Asdo memastikan status keanggotaan mereka terdaftar secara resmi di bawah pengawasan Kepala Stasiun (KS).
"Itu dikelola sama KAI, ini kan anggotanya terdaftar resmi ya, di bawah pengawasan pak KS. Karena wilayahnya di bawah pengawasan beliau," ujar Asdo.
"Jadi siapa saja porter ada daftar namanya. Dan itu dikelola pak KS, kemudian mereka porter itu statusnya masih mitra," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.