JAKARTA, KOMPAS.com - BNN Kota Jakarta Selatan menyita 1,4 kilogram ganja kering yang diduga bakal diedarkan jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
"Bisa jadi (diedarkan jelang Lebaran), artinya momen-momen seperti ini dimanfaatkan oleh jaringan," ujar Kepala BNN Kota Jakarta Selatan Kombes (Pol) Gazali Ahmad dalam konferensi pers, Jumat (14/4/2023).
Dugaan tersebut, kata Ahmad, bukannya tanpa alasan. Menurutnya momen Lebaran acap kali dimanfaatkan oleh sejumlah oknum.
Apalagi pengiriman barang via jasa ekspedisi disinyalir melonjak. Alhasil barang-barang terlarang bisa diselundupkan di antara riuhnya pengiriman.
Baca juga: Kronologi Penyitaan 1,4 Kg Ganja dari Jasa Ekspedisi
"Kami menemukan barang bukti (ganja) ini di antara ribuan paket di jasa ekspedisi. Mendekati Lebaran kan paketnya semakin banyak, jadi rawan ada selundupan," beber Ahmad.
Di lain sisi, Ahmad menuturkan bahwa pecandu narkoba menggunakan ganja untuk bersantai karena sifatnya rekreasional.
"Kebanyakan pemakai narkotika ini berbentuk rekreasional gitu yah. Dia untuk bersantai dan lain-lain, padahal dampaknya kan nggak bagus," beber dia.
Oleh karena itu, keberhasilan BNN Kota Jakarta Selatan dalam menggagalkan penyelundupan ganja siap pakai bisa menghindarkan ratusan orang dari bahaya narkotika.
Bila dihitung per gram, Ahmad memperkirakan ada 500-700 jiwa yang terhindar dari narkotika jenis ganja tersebut.
Baca juga: Polres Metro Depok Bakar 40 Kg Ganja dan Tembakau Sintetis, Api Berkobar Besar
"Dengan 1,4 kilogram ganja yang kami sita, setidaknya ratusan jiwa masyarakat Jakarta Selatan terhindar dari bahaya narkoba," tegas dia.
Sebagai informasi,1,4 kilogram ganja yang disita terbagi atas dua buah paket. Masing-masing paket berisi ganja dengan berat kotor 700 gram.
Adapun isi dari kedua paket tersebut adalah tanaman jenis ganja kering yang masih utuh. Masih terdiri dari daun, batang, hingga biji.
"Ketika kami amankan, ganja-ganja tersebut dibungkus dengan rapi menggunakan lakban berwarna coklat dan dilapisi kotak sepatu untuk menyamarkan bentuk," ungkap Ahmad.
Sayangnya BNN Kota Jakarta Selatan gagal meringkus penerima dari paket berisi ganja kering tersebut.
Ahmad menduga, penerima paket yang diketahui berinisial J itu telah mencium gerak-gerik timnya.
Baca juga: Ketua RW Duga Debu Bata Baru yang Kembali Muncul di Marunda Berasal dari Perusahaan Lain