Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Puskesmas Duren Sawit: Menurut Data Kami, 50 Persen Anak Stunting Terbiasa Beli Masakan Jadi

Kompas.com - 16/04/2023, 10:53 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Sunersi Handayani mengimbau agar para ibu berhati-hati dalam menyajikan makanan kepada anak.

Sebab, berdasarkan data yang diperoleh Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, penyiapan bahan makanan memengaruhi kondisi stunting.

"Menurut data kami, 50 persen anak stunting berasal dari keluarga yang punya kebiasaan beli masakan jadi," ujar dia di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Makanan untuk Cegah Stunting Tidak Harus Mahal, Cukup Rp 20.000 Saja

Lebih lanjut, harga masakan jadi biasanya dua kali lipat daripada bahan makanan mentah.

Sebagai contoh, harga sepotong telur dadar adalah Rp 5.000, sementara sebutir telur adalah Rp 2.000.

Bagi beberapa orang, hal tersebut mungkin merepotkan lantaran mereka masih harus mengeluarkan uang untuk membeli minyak goreng.

Kendati demikian, ujar Sunersi, mereka jadi tahu bahan makanan yang disiapkan, serta takaran bumbu yang tepat dan sesuai untuk anak.

"Kebersihan minyaknya juga sudah tahu, sehingga makanan yang disantap anak menjadi lebih sehat," terang Sunersi.

 

Tidak harus mahal

Terkait makanan bergizi seimbang, Sunersi menegaskan bahwa orangtua tidak melulu harus mengeluarkan bujet yang mahal.

Dalam piramida gizi seimbang, ada banyak pilihan sumber protein yang bisa dipilih sesuai dengan bujet yang dimiliki.

"Jadi tidak harus, misalnya, makannya nasi. Tapi bukan berarti enggak boleh makan yang lain. Singkong, misalnya, bisa. Enggak harus yang mahal seperti roti," kata dia.

Baca juga: Strategi Kader Posyandu Sampaikan ke Orangtua yang Anaknya Stunting: Kita Puji Dulu

Kemudian, umbi-umbian lain juga bisa dijadikan sebagai asupan karbohidrat pengganti nasi.

Sunersi tidak menampik, banyak yang masih mengira protein hewani adalah yang paling mahal.

Padahal, imbuh dia, protein hewani bukan hanya daging merah semisal daging sapi atau kambing.

Telur dan daging putih semisal daging ikan dan ayam pun termasuk protein hewani. Harganya tentu lebih ekonomis.

"Kebanyakan ibu-ibu mengartikannya harus makan lauk yang mahal-mahal (untuk gizi seimbang). Padahal dengan yang murah juga bisa," tegas Sunersi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com