Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Berlaku Tarif Biskita Transpakuan, Ratusan Sopir Angkot di Bogor Mogok Massal

Kompas.com - 17/04/2023, 18:34 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Ratusan sopir angkutan perkotaan (angkot) di Kota Bogor, Jawa Barat, mogok beroperasi, Senin (17/4/2023).

Selain itu, mereka juga menggelar aksi unjuk rasa di Balai Kota Bogor, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, hingga Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor.

Dalam aksinya, para sopir angkot menuntut agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor segera memberlakukan tarif terhadap operasional Biskita Transpakuan.

Baca juga: Biskita Trans Pakuan Kota Bogor Dapat Penghargaan Sebagai Transportasi Publik Ramah Anak

Menurut para sopir, banyak masyarakat yang akhirnya beralih menggunakan layanan Biskita Transpakuan sehingga berdampak pada pemasukan mereka.

Koordinator Aksi, Rusdian menyebut, para pengunjuk rasa juga meminta agar operasional Biskita Transpakuan dihentikan sementara sampai diberlakukannya tarif tersebut.

"Kami tadi meminta kepada Wali Kota supaya Biskita ini harus berbayar. Sambil menunggu diberlakukan tarif, kami minta Biskita berhenti beroperasi," kata Rusdian.

Rusdian menambahkan, tuntutan lain para sopir angkot adalah meminta penundaan program penataan angkutan umum hingga pembangunan jembatan di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista).

Ia menyebut, aksi unjuk rasa para sopir angkot akan terus dilakukan apabila tuntutan mereka tidak segera direalisasikan.

Baca juga: Pemkot Bogor Lakukan Kajian untuk Tetapkan Tarif Biskita Transpakuan

"Kami minta agar saat pembangunan Jembatan Otista tidak menutup jalur angkot. Karena itu bakal berdampak besar terhadap rute sejumlah angkot dan penumpang," sebutnya.

Sementara itu, imbas dari mogoknya angkot di Kota Bogor membuat sejumlah calon penumpang di Terminal Laladon terlantar.

Salah satu calon penumpang, Suwardi (52), mengaku sudah terlantar lebih dari satu jam karena tidak ada angkot menuju ke Kota Bogor.

Suwardi mengaku tidak mengetahui soal adanya aksi mogok massal itu. Kata dia, seharusnya informasi itu diberitahukan terlebih dulu sehingga masyarakat bisa mengantisipasi.

"Kalau kayak gini kan yang dirugikan kami, masyarakat," ketus dia.

Baca juga: Kadishub Ungkap Asal-usul Kebijakan Hapus Jalur Sepeda dan Trotoar di Pasar Santa

Herlina (34), warga lainnya terpaksa harus memesan ojek online untuk sampai ke tempat kerjanya.

Meski harus mengeluarkan biaya lebih besar, yang terpenting baginya tidak sampai telat masuk kerja.

"Enggak ada angkot, jadi terpaksa pake ojol. Meski ongkosnya mahal, enggak apa-apalah yang penting nyampe," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com