Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Hari Kekacauan di Simpang Santa dan Pembongkaran Trotoar yang Sia-sia

Kompas.com - 18/04/2023, 10:03 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Pemprov DKI Jakarta menutup akses putaran balik (u-turn) di simpang Pasar Santa, Jakarta selatan, berujung sia-sia. 

Penutupan putaran balik yang bersamaan dengan disulapnya ruas jalur sepeda dan trotoar menjadi jalanan beraspal itu ternyata tidak efektif untuk mengatasi kemacetan. 

Faktanya, sejak putaran balik itu ditutup pada Jumat (14/4/2023) lalu, kawasan simpang Pasar Santa malah tambah macet.

Beton pembatas yang menutup akses putaran balik pun akhirnya resmi dibongkar empat hari kemudian. 

Beton itu dibongkar pada Senin (17/4/2023) sekitar pukul 17.30 WIB, setelah muncul kemacetan parah saat jam pulang kerja.

Cetak rekor kemacetan

Andi (32), seorang petugas keamanan di kawasan Pasar Santa mengungkap, kemacetan yang ditimbulkan imbas dari penutupan u-turn sangat di luar nalar.

Menurut dia, kemacetan ini adalah rekor terparah dalam kurun waktu enam tahun terakhir.

"Selama enam tahun saya di tempat ini, belum pernah macet kayak begini. Macetnya ya wajar saja, paling kalau ada mobil yang keluar dari parkiran atau dari gang. Sisanya nggak pernah seperti ini," ujarnya saat ditemui di sela-sela kesibukannya, Senin.

Baca juga: Simpang Santa Macet Parah, Warga: Selama Enam Tahun, Ini Paling Macet!

Senada dengan Andi, seorang sopir truk bernama Sandi (24) juga mengeluhkan hal serupa.

Ia mengungkap kemacetan yang terjadi membuat banyak waktu terbuang sia-sia.

Terlebih Sandi adalah seorang pengantar barang, ia tak menampik bahwa dirinya dirugikan dengan adanya kemacetan di kawasan Pasar Santa.

"Makin parah ya semenjak itu (u-turn) ditutup. Sehari bisa dua kali lewat sini dan selalu macet. Macetnya juga parah. Mungkin lebih para dua sampai tiga kali lipat dari sebelumnya," kata Sandi sembari memajukan truknya secara perlahan.

Buang-buang waktu

Seorang sopir perusahaan swasta bernama Bagaskoro (25) juga mengeluhkan penutupan u-turn itu.

Menurut dia, penutupan u-turn tidak serta-merta mengurai kemacetan, namun justru membuang banyak waktunya di perjalanan.

Pria berperawakan tinggi besar itu mengaku telah terjebak selama berjam-jam di kawasan Pasar Santa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com