JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Santyabudi menduga, petugas Patwal tak mengetahui perbuatan sopir dan penumpang mobil yang dikawal.
Hal itu disampaikan Firman saat menanggapi beredarnya video pengemudi mobil bersikap arogan dan melontarkan perkataan kasar ke pengendara lain saat dikawal.
"Ketentuan pengawalan itu sudah ada. Tapi anggota Patwal juga tentunya sulit melihat potensi perilaku perorangan seperti yang ada di dalam video tersebut," ujar Firman saat dikonfirmasi, Rabu (19/4/2023).
Dalam video tersebut yang unggah akun @merekamjakarta, terlihat mobil dikawal oleh motor patroli kepolisian.
Baca juga: Pengendara Mobil Bicara Kasar saat Dikawal Patwal, Korlantas: Kami Evaluasi
Petugas pengawal itu terlihat menggunakan motor gede (Moge) dinas patroli dan berjaket hitam bertuliskan Polisi.
Di tengah situasi lalu lintas yang cukup padat, anggota Patwal tersebut tampak menyalip kendaraan lain dan membuka jalan untuk mobil yang dikawalnya.
Bersamaan dengan itu, terdengar suara dari dalam mobil yang dikawalnya tertawa sembari melontarkan perkataan kasar terhadap pengendara lain.
"Oke dikawal ya, minggir, minggir wey," ujar seseorang di dalam mobil dengan nada tinggi sambil memaki.
Perkataan tersebut membuat orang lain yang di dalam mobil tertawa. Kata-kata kasar pun kemudian kembali dilontarkan ke arah pengendara lain.
Baca juga: Masinis Nur Iman Tetap Bertugas Saat Lebaran di Masa Pandemi, tapi Operasikan Kereta Barang
"Wah tenang aja. Apalagi sih ini, minggir woy. Wah minggir semua t*i," ucap seseorang di dalam mobil.
Menanggapi hal itu Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Santyabudi mengatakan, bakal menindaklanjuti video viral berkait tindakan pengendara yang meresahkan masyarakat tersebut.
Firman belum mengetahui secara pasti siapa anggota Patwal yang mengawal mobil tersebut. Namun, Firman mengaku bakal mengevaluasi kegiatan pengawalan yang dilakukan berdasarkan hasil penelurusan jajaran Direktorat Penegakan Hukum (Ditgakkum) Korlantas Polri.
Baca juga: Pertanyakan Usulan Kenaikan Tarif Bus Transjakarta, Heru Budi: Siapa Sih yang Wacanakan Itu?
"Terima kasih atas masukannya ini akan menjadi bahan evaluasi kami. Saya bisa maklum ketika masyarakat sudah jenuh dengan banyaknya penyalahgunaan prioritas seperti pengawalan atau penggunaan sirene dan lampu strobo yang bukan seharusnya," tutur Firman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.