Pertanyakan Usulan Kenaikan Tarif Bus Transjakarta, Heru Budi: Siapa Sih yang Wacanakan Itu?

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mempertanyakan soal rencana kenaikan tarif layanan bus transjakarta pada jam sibuk (peak hour).

PT Transjakarta sebelumnya mewacanakan hendak menaikkan tarif yang semula Rp 3.500 menjadi Rp 4.000-Rp 5.000.

"Saya tidak tahu (soal isu rencana kenaikan tarif Transjakarta). Siapa sih yang wacanain itu?" ujar Heru dalam keterangannya, Rabu (19/4/2023).

Heru mengaku sudah mempertanyakan soal isu tersebut kepada Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang disebut mengusulkan ke PT Transjakarta.

Baca juga: Halte Transjakarta Pulogadung Kembali Beroperasi Hari Ini Setelah Direvitalisasi

Namun, Heru Budi mengatakan tidak ada usulan untuk rencana kenaikan tarif Transjakarta.

"Tidak ada (usulan kenaikan tarif). Beberapa hari yang lalu saya tanya sama Dishub tidak ada," ucap Heru.

PT Transjakarta sebelumnya mengaku menerima usulan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) untuk menaikkan tarif bus Transjakarta.

Melalui akun resmi Twitter-nya, PT Transjakarta menyebutkan, tarif yang akan naik merupakan layanan pada jam sibuk.

Baca juga: Cegah Kecelakaan di Jalur Transjakarta, Distamhut DKI Diminta Ganti Warna Seragam Petugasnya

"Adanya usulan penyesuaian tarif Transjakarta dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menjadi Rp 4.000 dan Rp 5.000 pada waktu sibuk (07:01-10:00 dan 16:01-21:00)," demikian yang tertulis dalam akun Twitter PT Transjakarta, dikutip Senin (10/4/2023).

Dalam cuitan yang sama, PT Transjakarta meminta saran dari warganet terkait usulan kenaikan tarif pelayanan tersebut.

"Sampaikan pendapat Sahabat TiJe atas gagasan kalian dengan cara scan QR code yang tertera atau melalui link bit.ly/TarifTJ. Suara Sahabat Tije sangat berarti untuk Transjakarta! Pengisian suvey sampai tanggal 13 April 2023 yaa," tulis akun Twitter PT Transjakarta.