JAKARTA, KOMPAS.com - Bos Hotel Assirot Resident, Naima S Bachmid (63) dibunuh oleh dua asisten rumah tangga (ART) dengan cara dijerat tali.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menjelaskan bahwa awalnya pelaku berinisial F mendorong korban hingga jatuh.
Tindakan tersebut dilakukan karena Naima mengeluarkan kata-kata kasar kepada pelaku yang menolak perintah melakukan suatu pekerjaan.
"Di situ, para pelaku ini F dan S melakukan pembunuhan dengan cara menjerat korban menggunakan tali jemuran yang ada di rumah," kata Panjiyoga.
Baca juga: ART Pembunuh Bos Hotel Assirot Mengaku Kerap Dicaci Maki oleh Korban
"Setelah 15 menit melakukan penjeratan korban tidak bergerak dan meninggal dunia," sambungnya.
Setelah korban meninggal dunia, pelaku S langsung membantu F mengikat tangan korban menggunakan lakban. Tak sampai di situ, keduanya juga menutupi mata dan membekap korban dengan lakban tersebut.
"Kemudian dibawa ke kamar korban dan ditutupi selimut," kata Panjiyoga.
Berdasarkan hasil penyidikan sementara, F dan S melakukan tindakan tersebut karena sakit dengan perbuatan dan perkataan korban yang kurang baik.
Kini, F dan S telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Naima. Keduanya dijerat Pasal 340, 338 da 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Baca juga: Motif 2 ART Bunuh Bos Hotel Assirot Jakbar, Sakit Hati Diperlakukan Tak Baik
Sebelumnya diberitakan, Naima ditemukan tergeletak tak bernyawa di dalam rumahnya yang juga dijadikan hotel pada Kamis (13/4/2023) dini hari.
Peristiwa ini diikuti dengan hilangnya mobil mewah sang pemilik hotel yang diduga dicuri oleh pelaku.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Syahduddi menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara, terdapat dua unit mobil milik korban Naima yang terparkir di lokasi kejadian.
Mobil Toyota Fortuner dan BMW tersebut hilang bersamaan dengan penemuan jasad Naima di hotel sekaligus kediamannya.
Baca juga: 2 ART yang Bunuh Bos Hotel Assirot Jakbar Ditetapkan Tersangka Pembunuhan Berencana
Jasad lansia tersebut pertama kali ditemukan oleh kerabatnya. Pihak keluarga mendatangi Hotel Assirot Resident usai ponsel Naima tak bisa dihubungi.
"Iya, ditemukan sudah tewas. Awalnya itu ada kerabat korban mencoba menghubungi, tapi tidak bisa. Terus dicek, pas ditemukan korban tergeletak di lantai," ujar Syahduddi.
"Lokasi itu dulunya indekos, kemudian diubah menjadi Hotel OYO. Cuma sekarang sudah enggak beroperasi karena ada surat edaran dari pemda bahwa izinnya tidak lengkap," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.