Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru Pelaku Penusukan Pedagang Sekoteng di Ciputat, Polisi Periksa 2 Saksi

Kompas.com - 21/04/2023, 10:40 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi memeriksa dua orang saksi untuk mengungkap kasus tewasnya pedagang sekoteng bernama Ponijam di pinggir Jalan Bangau RT 005, RW 010,Cempaka Putih, Ciputat Timur, Kamis (20/4/2023) malam.

Pria berusia 38 itu tewas bersimbah darah dengan luka tusuk di bagian perut yang diduga dilakukan oleh dua orang.

"Saksi yang sudah kami periksa berjumlah dua orang," ujar Kepala Kepolisian Sektor Ciputat, Komisaris Polisi Agung Nugroho saat dihubungi, Jumat (21/4/2023).

Salah satu saksi yang diperiksa adalah rekan korban berinisial F yang merupakan saksi kunci karena sedang bersama korban sebelum tewas.

Baca juga: Pedagang Sekoteng di Ciputat Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal, Pelaku Sempat Minta HP Korban

Agung mengatakan, penyidik Polsek Ciputat Timur sudah melakukan olah tempat kejadian sesaat terjadi insiden itu. Saat ini anggota sedang menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi.

"Masih dalam penyelidikan, termasuk CCTV yang ada," kata Agung.

Peristiwa nahas itu terjadi saat Ponijam diketahui tengah keliling menjajakan panganan hangatnya sekitar pukul 19.30 WIB.

Tidak sendiri, Ponijam juga bersama pedagang skoteng lainnya, berinisial F.

Saat melintas di area yang cukup gelap, Ponijam didatangi dua orang pria yang menghentikannya seperti hendak membeli.

Baca juga: Pedagang Sekoteng di Ciputat Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal, Pelaku Sempat Minta HP Korban

F tetap jalan, sedangkan Ponijam berhenti melayani dua orang tersebut. Tidak lama, F mendengar teriakan "Mana Hape?"

Kemudian setelah F menengok, ia melihat Ponijam sudah tergeletak tak berdaya.

F pun langsung berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Tak lama kemudian, pihak kepolisian tiba di lokasi.

Ponijam diduga ditusuk dua orang yang berpura-pura jadi pembeli hingga luka parah dan tewas di tempat.

"Penyebab (tewasnya korban), luka tusuk pada bagian perut sebelah kanan, dan luka di telapak tangan sebelah kiri," kata Agung.

Baca juga: Pedagang Sekoteng di Ciputat Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal, Pelaku Sempat Minta HP Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com