JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berharap agar seluruh pendatang baru yang datang ke Ibu Kota bukan pengangguran.
Ia tak menampik bahwa dalam setiap edisi arus balik Lebaran, Jakarta tidak hanya didatangi pemudik yang kembali, melainkan juga banyak orang yang mencoba peruntungan.
"Mudah-mudahan yang datang (ke Jakarta) semuanya sudah ada pekerjaan," kata Heru ditemui Kompas.com di kawasan Monas, Minggu (23/4/2023).
Ia menegaskan bahwa hal ini bukan berarti Jakarta tertutup bagi pendatang. Heru menyatakan bahwa Jakarta tetap menjadi kota yang terbuka.
Baca juga: Dinas Dukcapil: 80 Persen Pendatang Baru ke Jakarta Berpendidikan Rendah
"Tapi, tetap harus terkendali," harapnya.
Ia juga membantah pihaknya bakal melakukan operasi yustisi atau operasi sejenis untuk mengendalikan pada pendatang baru di Ibukota.
Menurut Kepala Sekretariat Presiden ini, Pemprov DKI Jakarta hanya akan melakukan pendataan kependudukan terhadap para pendatang.
Hal ini dianggap sudah menjadi bentuk pengendalian tersendiri terhadap apa yang mungkin terjadi pada mereka.
Baca juga: Soal Operasi Yustisi terhadap Pendatang Baru, Sekda DKI: Kalau Diperlukan, Kami Lakukan
"Nanti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mendata supaya data-data kependudukan (para pendatang) itu valid, mulai dari tinggalnya di mana, ada penjamin atau tidak, ada pekerjaan atau tidak," ucap Heru.
Adapun pemerintah memprediksi, puncak arus balik terdekat terjadi pada Senin (24/4/2023) dan Selasa (25/4/2023), yang berpotensi menimbulkan kepadatan volume lalu lintas menuju Jakarta.
Kepadatan arus balik juga diprakirakan terjadi pada Sabtu (29/4/2023), Minggu (30/4/2023), dan Senin (1/5/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.