JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan hal positif dari adanya zonasi sekolah penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Menurut dia, zonasi sekolah tidak membedakan siswa berlatar belakang ekonomi kurang mampu dengan siswa berlatar belakang ekonomi mampu.
"Kenapa kita harus mendukung konsep zonasi? Konsep itu ada bagusnya, ada tidaknya. Anak didik kita akan tercampur dari yang status dan kemampuan yang berbeda-beda," tutur Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Baca juga: PPDB Jalur Zonasi: Pengertian, Kuota, serta Pentingnya Usia dan Jarak Rumah
Kemudian, hal positif lainnya yakni tidak ada lagi sekolah tertentu yang lebih menonjol dan dianggap sekolah favorit.
Untuk diketahui, banyak orangtua yang ingin menyekolahkan anak di sekolah tertentu karena dianggap sekolah favorit.
"Sekarang, (sekolah) favorit sudah tidak ada," tegas Heru.
Dalam kesempatan itu, ia memberikan contoh sekolah di kawasan Pejagalan.
Menurut Heru, dengan adanya zonasi PPDB, anak-anak berekonomi kurang mampu bisa diterima di sekolah negeri.
Baca juga: Selain Kemacetan, Bima Arya dan Heru Budi Juga Bahas Penanganan Banjir Jakarta
"Contoh misalnya di Pejagalan, Jakarta Timur, kita harus menerima anak didik yang memang menjadi perhatian bagi kita karena kemampuannya berbeda," kata dia.
Untuk diketahui, zonasi merupakan salah satu jalur masuk PPDB di Indonesia, termasuk DKI Jakarta.
Selain zonasi, jalur masuk PPDB di DKI adalah jalur afirmasi, jalur perpindahan tugas orangtua/wali, dan jalur prestasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.