Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepingan Fakta Baru Pasutri Lansia Tewas Ditabrak Prada MW: Pelaku Serobot Jalur, Korban Terpental 20 Meter

Kompas.com - 11/05/2023, 07:59 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekaman kamera CCTV yang menunjukkan detik-detik Prajurit Dua (Prada) MW menabrak pasangan suami istri Sonder Simbolon (72) dan Tiurmaida (65) akhirnya diperlihatkan kepada keluarga korban.

Dari rekaman tersebut, kepingan fakta baru akhirnya terkuak.

Pihak keluarga diizinkan melihat rekaman kamera CCTV saat mereka mendatangi Detasemen Polisi Militer (Denpom) Jaya 2 Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (10/5/2022) kemarin.

Salah satu fakta baru yang terungkap adalah soal seberapa jauh korban terlempar saat ditabrak Prada MW di Jalan Raya Kampung Sawah, Pondok Melati, Kota Bekasi, Kamis (4/5/2023) lalu.

Baca juga: Denpom TNI Pastikan Prada MW Diproses Pidana Usai Tabrak Lari Pasangan Lansia

Kuasa hukum keluarga korban, yakni Hazirun Tumanggor, mengungkapkan bahwa korban terpental 20 meter dari lokasi tabrakan.

"Sangat jauh (terlemparnya), karena kami lihat objek tabrakannya, sangat di luar nalar, sampai terbang korban. Ada kira-kira 20 meter terlempar," ungkap Hazirun di Denpom Jaya 2 Cijantung.

Hazirun, yang juga adik kandung almarhum Sonder, mengatakan bahwa Prada MW mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.

Hal itu yang menyebabkan korban terpental jauh dan langsung tewas di lokasi kejadian.

"Memang kecepatannya sangat tinggi jika kami lihat CCTV. Terhempas jauh korban, mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat," kata Hazirun.

Baca juga: Oknum TNI Prada MW Ambil Jalur Korban Saat Tabrak Lari Pasangan Lansia di Bekasi

Anak sulung korban, yakni Rendra Falentino Simbolon (45), juga akhirnya mengetahui fakta yang sama.

"Kemarin diinformasikan oleh penyidik, jadi bapak terlempar sejauh 21 meter setelah diukur penyidik. Ibu terlempar 12 meter. Ini info dari penyidik," ungkap Rendra.

Prada MW mengemudi dalam kondisi mengantuk

Pihak Denpom Jaya 2 Cijantung juga ikut memberi keterangan terkait peristiwa tabrakan tersebut.

Komandan Polisi Militer Jaya 2 Cijantung Letkol Cpm Pandi Rahana mengatakan, Prada MW dalam keadaan mengantuk saat insiden tabrakan terjadi.

"Dari berdasarkan pengakuannya, mengantuk," kata Pandi.

Dalam keadaan mengantuk, Prada MW melajukan mobilnya dengan kecepatan 70 kilometer per jam dan tabrakan tidak terhindarkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com