JAKARTA, KOMPAS.com - IV (59), ibunda AG, sudah cukup lama bungkam soal kasus yang menjerat putrinya.
Namun, akhirnya IV memberanikan diri untuk buka suara soal kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio (20) terhadap D, yang mana putrinya turut terlibat.
Dalam wawancara khusus dengan Kompas.com, ada banyak hal yang disampaikan IV. Penyesalan dan pembelaan terucap dari mulutnya.
Baca juga: Penyesalan Ibunda yang Tak Cegah AG Bertemu Mario Dandy di Hari Penganiayaan D
IV hanya bisa menyesali keputusannya yang tak mencegah putrinya untuk bertemu dengan Mario saat hari penganiayaan terhadap D.
Pada hari kejadian, IV ingat betul anaknya itu sudah membuat janji pergi ke salon kecantikan untuk perawatan wajah atau facial. Waktu itu, AG meminta IV untuk menemaninya.
Namun, saat itu IV terpaksa tak bisa memenuhi permintaan AG karena ia harus menemani sang suami untuk terapi akupunktur dalam rangka pemulihan dari penyakit stroke.
"Jujur saya punya rasa menyesal gitu. Ya Tuhan, kalau (waktu) masih boleh dibalik, saya mau menemani anak saya, saya lebih tinggalkan papanya, begitu," ucap IV kepada Kompas.com, Rabu (3/5/2023).
IV menyesal kenapa pada hari itu ia tidak memilih untuk mendampingi AG ke sebuah mal, yang mana mungkin saja penganiayaan terhadap D tidak terjadi.
Baca juga: Ibunda AG: Banyak Cacian, Fitnah, dan Hujatan untuk Saya
"Seandainya waktu bisa dikembalikan, Tuhan. Saya mau menemani anak saya waktu itu, Tuhan," ucap IV.
Setelah dirinya tak bisa menemani, IV bercerita bahwa AG mencoba mengajak tantenya untuk mendampinginya melakukan perawatan wajah.
Sayangnya, sang tante juga berhalangan karena ada urusan lain yang perlu dikerjakan.
Lantaran ibunya tak bisa menemani, pada akhirnya AG pergi bersama dengan kekasihnya, Mario, pada Senin (20/2/2023).
Baca juga: Ibunda AG: Anak Saya Memang Salah, tetapi Tak Ada Maksud untuk Menganiaya
IV mengakui bahwa anaknya turut bersalah dalam kasus penganiayaan D.
Akan tetapi, ia menolak apabila sang anak disebut sebagai orang yang merencanakan penganiayaan D bersama pelaku utama, yakni Mario.
"Anak saya memang salah, ada di tempat dan waktu yang sama (dengan Mario Dandy). Tapi, dia tidak bermaksud untuk begitu-begitu (merencanakan penganiayaan D), tidak ada maksud sama sekali," kata IV.