Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gratis untuk Umum, Berikut Jam Buka Museum Gedung Juang 45 Bekasi

Kompas.com - 13/05/2023, 08:09 WIB
Joy Andre,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Bekasi yang punya julukan sebagai Kota Patriot punya banyak histori dalam perjalanannya. Sejumlah peninggalan bentuk perlawanan pun ada di Bekasi, salah satunya Gedung Juang Bekasi.

Terletak di Jalan Sultan Hasanudin Nomor 39, Tambun Selatan, Gedung Juang 45 Bekasi atau yang kini sudah berubah menjadi Museum Bekasi punya banyak daya tarik untuk warga.

Salah satu yang disajikan di dalam gedung adalah segala ornamen gedung yang masih asli.

Di dalam bangunan, terdapat berbagai ruangan yang menampilkan foto-foto sejarah Bekasi dari sebelum masa penjajahan hingga masa kemerdekaan.

Di dalam juga terdapat ruang-ruang digital soal sejarah gedung dan juga perannya dari tahun ke tahun.

Baca juga: Gedung Juang Bekasi: Sejarah, Isi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Selain itu, juga ada sejarah tentang Kerajaan Tarumanegara yang pernah ada di Bekasi.

Terdapat pula ruang tiga dimensi yang mana pengunjung bisa menyaksikan video perjuangan rakyat Bekasi melawan penjajahan.

Ada juga berbagai aneka permainan edukasi sejarah berbentuk tiga dimensi.

Pengunjung yang datang bisa membeli oleh-oleh karena Museum Bekasi ini terdapat toko merchandise yang menjual produk UMKM Bekasi.

Baca juga: Menengok Gedung Juang yang Jadi Saksi Warga Bekasi Pertahankan Kemerdekaan

Dilansir dari akun instagram resmi Gedung Juang yaitu @museumbekasiofficial, pengunjung yang ingin ke Gedung Juang Bekasi tidak dikenakan tiket masuk alias gratis.

Museum ini buka setiap hari Selasa-Minggu dari pukul 09.00 sampai pukul 16.00 WIB.

Saksi bisu perjuangan rakyat Bekasi

Sejarawan Ali Anwar menyebutkan, gedung ini sudah ada dari zaman kolonial Belanda.

"Kalau saya lihat dari beberapa artikel dan koran-koran, itu di akhir tahun 1930, usianya sudah 100 tahun," ujar Ali Anwar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/5/2023).

Ali mengatakan bahwa gedung itu sudah berdiri sejak 1800-an oleh tuan tanah beretnis Tionghoa.

"Itu dimanfaatkan untuk perkebunan. Di daerah Tambun itu kan ada perkebunan karet, gula atau tebu kemudian pertanian," tutur Ali lagi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com