Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes Kenapa Tak Tilang Semua Pengendara Motor yang Masuk Busway, Begini Jawaban Polisi

Kompas.com - 17/05/2023, 05:54 WIB
Rizky Syahrial,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara ojek online, Jaelani, ditilang oleh polisi akibat menerobos jalur transjakarta, di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan pintu masuk SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (16/5/2023) malam.

Pengendara ojol itu pun sempat protes, mengapa dari sekian banyak pengendara motor yang menerobos busway, hanya ia yang kena tilang. 

Polisi itu pun beralasan kekurangan personil sehingga tak bisa menilang semua pelanggar.

Pantauan Kompas.com, Jaelani yang mengendarai motor Honda Scoopy berwarna putih itu  disetop petugas kepolisian tepat di jalur keluar busway. 

Jaelani awalnya ditanya oleh petugas mengenai alasannya berkendara di jalur transjakarta.

"Kenapa masuk jalur transjakarta?" kata polisi lalu lintas kepada Jaelani.

"Saya buru-buru, Pak," jawab Jaelani.

Baca juga: Pengemudi Ojol Sampai Berkeringat Saat Ditilang Manual di Jalur Transjakarta, Mengaku Buru-buru

Petugas polisi lalu lintas itu nampak terdiam seperti tak ingin mendengar alasan Jaelani.

Ia langsung meminta surat berkendara Jaelani dan mengisi kelengkapan surat tilang.

Jaelani menjelaskan alasannya menerobos jalur transjakarta kepada wartawan saat petugas polisi mengisi surat tilang.

Jaelani mengaku buru-buru karena sudah mendapatkan pesanan calon penumpang di daerah Cengkareng.

"Ini ada pesanan (calon penumpang), saya buru-buru," ungkap Jaelani.

Tak lama kemudian, petugas polisi kembali memberikan surat berwarna "biru" kepada Jaelani.

Jaelani tampak tidak terima dan lama menandatangani surat tersebut.

Petugas itu lalu menegur Jaelani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com