Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditawari Jadi "Cleaning Service" di Arab Saudi, Calon Pekerja Migran Ilegal Tergiur Gaji Rp 5 Juta

Kompas.com - 17/05/2023, 18:36 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ibu rumah tangga asal Bandung Barat, Linda Nuari (34) mengaku ditawari menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) sebagai cleaning service di Arab Saudi.

Awalnya, Linda tidak mengetahui kalau dirinya bakal disalurkan sebagai PMI ilegal. Saat gagal berangkat, ia baru mengetahui faktanya.

"Katanya (calo) kalau yang belum pengalaman bisa jadi cleaning service di sana, tapi belum tahu perusahaannya, di mall, rumah sakit, atau supermarket," kata Linda ketika diwawancarai di bilangan Benda, Kota Tangerang, Selasa (16/5/2023) sore.

Linda mengaku diimingi pekerjaan sebagai cleaning service di Arab Saudi dengan gaji 1.400 riyal atau Rp 5,5 juta.

Baca juga: Bisa Pakai Visa Umrah, Arab Saudi Jadi Negara Favorit Pekerja Migran Ilegal

"Kalau untuk cleaning service ini 1.400 riyal. Dikali 3.900 sekitar Rp 5 juta lebih," kata dia.

Selain itu, Linda juga dijanjikan akan dikontrak kerja selama dua bulan oleh penyalur.

"Kontrak dua tahun, semua yang urus perusahaan dari tiket sama paspor. Belum tanda tangan kontrak, katanya pas sudah sampai sana," ujarnya.

Faktor ekonomi dan gaji yang lumayan besar menjadi salah satu alasan Linda mau bekerja di luar negeri meski harus meninggalkan dua buah hatinya.

"Bingung sudah mencari kerja ke mana-mana kan umur 30 tahun enggak diterima-terima pabrik juga. Apalagi mana suami nganggur, ya sudahlah enggak apa-apa aku yang maju buat cari nafkah," ucapnya.

Baca juga: Tergiur Gaji Besar, 10 Emak-emak Nyaris Berangkat Jadi Pekerja Migran Ilegal di Arab Saudi

Linda yang baru pertama kali bekerja di luar negeri, tidak mengatahui penyalurnya itu ternyata ilegal.

Ibu dua anak tersebut juga merasa terpancing melihat temannya yang sudah lebih dulu bekerja di Arab Saudi.

"Enggak tahu saya (ilegal), enggak (khawatir) karena melihat teman ya sudah ada tiga bulan bisa video call sama anaknya ya lancar-lancar saja," kata dia.

Untuk diketahui, Linda menjadi salah satu dari 10 pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang gagal diberangkatkan ke Arab Saudi oleh Imigrasi dan Polresta Bandara pada Sabtu (13/5/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com