Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Celurit Diduga untuk Tawuran, Seorang Pria Ditangkap Polsek Tambora

Kompas.com - 21/05/2023, 18:52 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Tambora, Jakarta Barat, menangkap seorang pria pembawa senjata tajam yang diduga hendak tawuran, Sabtu (20/5/2023) dini hari.

Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan, awalnya pihaknya melakukan patroli di Flyover Jalan Tubagus Angke. Polisi kemudian melihat 11 remaja yang melakukan konvoi membawa senjata tajam.

"Konvoi ini melewati pos pantau atau pos stasioner pengamanan yang berisi anggota Polsek Tambora, Koramil 02 Tambora, dan relawan dari Citra Bhayangkara," kata Putra dalam keterangannya, Minggu (21/5/2023).

"Sehingga kelompok ini kemudian dikejar oleh polisi yang ada di pos pantau Jembatan Angke," imbuh dia.

Baca juga: Tempel Pamflet Provokatif di Tambora, Pria Diduga ODGJ Ditangkap Polisi

Dari pengejaran itu, polisi menangkap pria berinisial KMS (18) beserta barang bukti senjata tajam.

Berdasarkan keterangan KMS, kelompok remaja tersebut merupakan gangster yang hendak mencari musuh untuk tawuran.

Kelompok ini awalnya berkumpul sekitar pukul 00.30 WIB dan sempat berkeliling di kawasan Jakarta Utara.

"Beberapa saat, kurang lebih berjumlah lima sepeda motor dalam keadaan berboncengan, sepakat untuk mencari sasaran atau lawan tawuran," kata Putra.

"Dan yang lainnya membawa dan mempersiapkan sajam jenis celurit dan laiinya untuk menjaga diri apabila ada lawan dan tawuran terjadi," ujar dia.

Baca juga: Tim Patroli Perintis Polres Jaksel Tangkap 10 Remaja Hendak Tawuran di Tanah Kusir

Sekitar pukul 05.00 WIB, polisi menangkap KMS, sedangkan sepuluh teman KMS melarikan diri.

Dari penangkapan tersebut, polisi mendapati barang bukti celurit dan pelat bentuk gergaji. Selain senjata tajam, polisi juga mengamankan tiga unit sepeda motor milik teman KMS yang melarikan diri.

"Tiga unit sepeda motor, yakni Honda CBR warna putih, Honda PCX warna merah, dan Honda Genio warna hitam," ucap dia.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, KMS saat ini diperiksa di Mapolsek Tambora.

"Pelaku berhasil ditangkap dan diamankan di Polsek Tambora guna menyerahkan barang bukti, serta dimintai keterangan perihal membawa dan menguasai senjata tajam," ucap Putra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com