JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (Rusun) II Marunda Jakarta Utara Uye Yayat Dimiati mengatakan, krisis air bersih di Rusunawa Marunda sudah berlangsung tiga tahun terakhir.
Volume air yang mengalir hanya setengah dari kapasitas pipa.
"Nah tiga tahun terakhir, mulai berkurang, dari pipa yang kami punya itu mengalirnya hanya setengah. Tekanan air juga berkurang segala macam," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (30/5/2023).
"Inilah yang akhirnya permasalahan airnya, suplai air memang kurang," imbuh dia.
Baca juga: PAM Jaya Disebut Tengah Bangun Penampungan Air Bersih Khusus untuk Warga Rusunawa Marunda
Selama ini, Rusunawa Marunda menggunakan air dari Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya, bukan air tanah.
Awalnya, distribusi air disalurkan oleh PT Aetra, perusahaan swasta yang bekerja sama dengan PAM Jaya. Namun, sejak swastanisasi dihentikan tahun ini, air bersih langsung dipasok PAM Jaya
"Debit air dulunya lancar, karena kami kan enggak menggunakan air tanah. Kami pakai PDAM (PAM Jaya), dulu lancar. Kami juga pakai pipa dan segala macam kan," ucap Uye.
Baca juga: Ada 29 Blok di Rusunawa Marunda, Hanya Blok D yang Tak Alami Krisis Air
Uye mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengupayakan air bersih untuk masyarakat rusun. Pengelola rusun sudah bertemu dengan PAM Jaya.
Setelah pertemuan itu, PAM Jaya langsung datang ke Rusunawa Marunda untuk mengecek krisis air bersih.
"Nah PDAM, Pak Direktur sampai datang ke sini cek ya. Ada sekitar enam bulan lalu dan memang ternyata debit air kurang untuk masuk ke rusun," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.