Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hercules Berapi-api Tantang Dirreskrimum Polda Metro Kombes Hengki Haryadi

Kompas.com - 07/06/2023, 16:27 WIB
Rizky Syahrial,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Rosario de Marshal, atau terkenal dengan nama Hercules, menantang Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Hal itu diungkapkan Hercules dalam acara silaturahmi Partai Gerindra dengan GRIB Jaya pada (3/6/2023).

Dalam tayangan Kompas TV, Hercules tampak mengenakan kemeja hitam merah dengan ikat kepala berwarna hitam. Dia bersuara lantang dan menyatakan tak takut kepada Hengki secara pribadi, bukan institusi Polri.

Baca juga: Sosok Kapolres Jakpus Hengki Haryadi, Dua Kali Tangkap Hercules hingga Bongkar Jaringan Narkoba

"Seorang Kombes Hengki Haryadi, saya enggak takut sama dia pribadi, bukan institusi Polri, tapi pribadi dia," ujar Hercules dalam pidato itu.

"Dia tuduh saya penjahat, kriminal, residivis, belum pernah saya dihukum masalah pidana penipuan, penggelapan, bandara narkoba, mafia, enggak ada," lanjut dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KompasTV (@kompastv)

Hercules kembali menegaskan bahwa dia tidak membahas persoalan ini dari sisi institusi Polri.

"Tapi saya dituduh, dia ada ancam saya. Bilang sama dia ya, Hengki Haryadi, saya tidak takut dengan Anda pribadi. Saya tidak bilang soal institusi Polri," ucap Hercules.

"Anda bisa ancam saya, dan saya juga bisa ancam Anda. Anggota saya ada 1.400.000 orang," ucap dia.

Baca juga: Amankan 40 Pemuda Bentrok, Kombes Hengki Haryadi Tindak Tegas Premanisme di Jakarta Selatan

Namun, kata Hercules, dia tidak ingin menyelesaikan persoalan ini melalui kekerasan, tetapi dengan hukum yang berlaku.

"Tetapi bukan itu yang kita kedepankan, hukum yang kita kedepankan. Kebenaran yang kita kedepankan," jelas dia.

Dalam pidatonya, Hercules tidak ingin ada perpecahan akibat kekerasan. Ia juga ingin menjaga Indonesia, khususnya Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Usai Diperiksa KPK, Hercules Mengaku Tak Kenal Hakim Agung

"Bukan itu yang kita mau, kita menjaga negara ini, menjaga NKRI ini, menjaga idola saya Presiden Joko Widodo," tegas Hercules.

Hingga saat ini, Kompas.com berupaya menghubungi pihak Hengki dan Hercules. Namun, kedua belah pihak belum mengonfirmasi soal pernyataan Hercules kepada Hengki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com