Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih di Rawa Badak Utara, Warga Sampai Beli Air ke Kelurahan Lain

Kompas.com - 08/06/2023, 18:02 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 05 dan RW 02, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara  mengalami krisis air bersih akibat suplai air pipa dari PAM Jaya tersendat .

Ibu rumah tangga di RT 010/RW 02 Kelurahan Rawa Badak Utara, Fitri (41) mengungkapkan, krisis air bersih ini dialami warga setempat sejak hampir dua tahun terakhir.

"(Air bersih di sini) mati ya, kurang lebih dua tahun. Untuk air bersih, itu susah dapatnya," ungkap Fitri saat ditemui di lokasi pada Kamis (8/6/2023).

Baca juga: PAM Jaya Kirim Air Bersih 10 Truk ke Rusun Marunda Tiap Hari, tetapi Masih Jauh dari Cukup

Dia mengungkapkan, terkadang air dari PAM Jaya ini mengalir. Namun, ada jam-jam tertentu saat air tak mengalir sama sekali..

"Iya, terkadang jam 03.00 WIB nyala. Tapin enggak menentu. Semalam saja saya nyalain air, enggak dapat. Sampai sekarang ini, enggak dapat," ucap Fitri.

Meski terkadang mengalir, kondisi air PAM Jaya juga disebut tidak layak konsumsi.

"Ya kita dapat airnya bau, kayak air limbah, berbusa, licin, agak bau minyak, terkadang asin. Pokoknya kotorlah," tutur Fitri.

Untuk mendapatkan air bersih, warga RW 05 dan RW 02 Kelurahan Rawa Badak Utara memiliki cara tersendiri.

Salah satu caranya dengan meminta air PAM Jaya dari tetangga yang berbeda Kelurahan, yakni warga Lagoa.

Tetapi, mereka harus bayar senilai Rp 20.000 untuk satu jam air yang dikeluarkan.

"Kadang kita juga suka minta air ke warga yang mau kasih kita air. Per jam itu Rp 20.000. Itu tetangga. Kan kita kan di sini ada dua Kelurahan, Rawa Badak Utara sama Lagoa," ucap Fitri.

"Jaraknya enggak jauh, dekat. Jadi, kalau misalnya kita enggak dapat air (dari PAM Jaya), kita nyelang," imbuh Fitri melanjutkan.

Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Warga Rawa Badak Sulit Buktikan Punya SHM

Cara lain adalah dengan menyalakan mesin pompa yang sudah disediakan oleh pejabat terkait sebelumnya.

"Disediakan oleh pihak PAM Jaya. Tapi mesinnya saja. Untuk mengaktifkan pun, dia lepas tangan, diserahkan ke warga lagi," ujar Fitri.

Meski begitu, air yang dipompa dari mesin tidak setiap waktu menyala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com