Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Ogah Sediakan Akses Pejalan Kaki di Pintu Selatan Stasiun Senen

Kompas.com - 14/06/2023, 17:21 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak PT KAI Daop 1 Jakarta memastikan tidak akan menyediakan akses pejalan kaki di pintu masuk selatan Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.

PT KAI bergeming, meskipun sejumlah warga pengguna layanan Kereta Api meminta adanya akses pejalan kaki di pintu tersebut. 

Pelaksana Harian (Plh) Manager Humas Daop 1 Jakarta PT KAI Feni Saragih menegaskan, akses pintu selatan hanya diperuntukkan bagi pengendara roda empat.

"Akses pejalan kaki di pintu selatan tetap ditiadakan," kata Feni kepada Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Pintu Selatan Stasiun Senen Tak Bisa Dilalui Pejalan Kaki, Warga Kelelahan Jalan Lebih Jauh

Feni mengatakan, akses bagi pejalan kaki untuk keluar dan masuk Stasiun Pasar Senen ada di pintu Gelanggang Olahraga (GOR). 

Akses pejalan kaki sengaja diatur melalui pintu itu karena sudah terintegrasi dengan layanan bus TransJakarta.

PT KAI juga sudah berkoordinasi dengan penyedia jasa layanan angkutan daring untuk menghilangkan titik penjemputan atau penurunan di pintu selatan.

"Nantinya, penumpang dapat diturunkan atau dijemput menggunakan akses masuk pejalan kaki yang tersedia," imbuh dia.

Baca juga: Stasiun Pasar Senen Tak Ramah Pejalan Kaki: Akses Masuk Terbatas, Trotoar Diserobot Pedagang dan Motor

Adapun ketiadaan akses untuk pejalan kaki di pintu selatan Stasiun Pasar Senen dikeluhkan oleh pengguna kereta api. Salah satunya adalah Fajar (40).

Akses pintu selatan yang dikhususkan untuk mobil itu membuatnya terpaksa kembali berjalan kaki menuju ke pintu tengah stasiun yang jaraknya sekitar 200 meter.

"Saya tadi sempat tanya satpam dan melihat memang sudah tidak ada (akses pejalan kaki), akhirnya saya jalan ke sini," kata Fajar saat ditemui Kompas.com di pintu masuk akses pejalan kaki Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023) lalu.

Baca juga: Pembenahan Fungsi Trotoar Stasiun Pasar Senen, Pengamat: Harus Belajar dari Stasiun Juanda

Menurut Fajar, alangkah baiknya jika pihak stasiun memberi tanda larangan masuk untuk pejalan kaki di ujung jalan, bukan di depan gerbang parkir otomatis.

"Nah, di ujung jalan seharusnya sudah ada (papan penunjuk larangan masuk pejalan kaki), jadi enggak harus orang jalan lagi ke sini (pintu masuk pejalan kaki) karena kasihan," ucap Fajar.

"Kalau untuk orang seusia saya atau masih muda, enggak masalah jalan kaki. Tapi kasihan kalau sudah lansia harus jalan lagi ke sini," tutur dia lagi.

Keluhan soal tak tersedianya akses pejalan kaki di pintu selatan ini juga sebelumnya ramai disuarakan oleh pengguna Twitter.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com