TANGERANG, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Tangerang Kota bakal berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memberikan pendampingan kepada NP, balita yang dicabuli pria lanjut usia (lansia) di Larangan, Tangerang.
"Dengan KPAI sedang kami koordinasikan untuk melakukan pendampingan terhadap korban," kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat dihubungi, Kamis (15/6/2023).
Baca juga: Pria Lansia yang Cabuli Balita 4 Tahun di Tangerang Ditetapkan Tersangka
Selain itu, pendampingan terhadap korban juga melibatkan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) serta Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Tangerang Kota.
"Untuk pendampingan ada juga dari P2TP2A, PPA kami. Hari ini, kami ada rencana akan mengunjungi rumah korban dan berkoordinasi dengan KPAI," ucap Zain.
Sebelumnya diberitakan, seorang balita berinisial NP yang dicabuli lansia berinisial AR di Tangerang, belum mendapatkan pendampingan khusus.
Hal diungkapkan ibu korban berinisial N saat menceritakan kondisi korban usai peristiwa pencabulan yang terjadi pada 23 April 2023.
"Belum ada (pendampingan khusus)," ungkap N saat dihubungi, Selasa (13/6/2023).
Baca juga: Sederet Kejanggalan Kasus Bocah Diperkosa Lansia di Cipayung, Ibu Korban Malah Disuruh Sabar
N mengharapkan adanya pendampingan untuk memulihkan kondisi psikologis buah hatinya.
Namun, ia mengaku tak tahu harus bagaimana cara agar mendapatkan pendampingan khusus itu.
"Kalau untuk pendampingan, kami perlu. Cuma kalau orang-orang kayak saya kurang paham juga gimana caranya supaya anak saya bisa lupa atas peristiwa itu," ucap N.
N mengungkapkan, anaknya mengalami perubahan tingkah laku setelah menjadi korban pencabulan.
Perubahan sikap itu muncul setelah rasa nyeri yang dikeluhkan anaknya berangsur pulih.
Menurut N, kini NP menjadi sering memegang alat kelamin. Gelagat ini jauh berbeda jika dibandingkan sebelum peristiwa kejadian pencabulan.
"Memang sudah enggak nangis lagi. Cuma dia (NP) jadi sering mainin alat kelaminnya sambil kayak n**** gitu. Jadi sering ngelakuin itu," ungkap N.
Baca juga: Bocah yang Diperkosa Lansia di Cipayung Trauma, Ibu Korban: Dia Ingin Operasi Jadi Cowok...
Melihat kondisi tak lazim pada anaknya, N lantas membawa NP untuk berkonsultasi ke psikolog klinis.
Kepada N, psikolog klinis menyebutkan bahwa mental korban bisa jadi terganggu akibat pencabulan itu.
"Saya sempat nanya juga pas konseling 'kok anak saya seperti ini ya bu? Kira-kira itu karena mental atau apa?'. Terus kata ibunya, 'mungkin kena mental dan sakit juga'," kata N.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.