JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengaku cukup terbantu dengan keberadaan "polisi gopek" yang ikut mengatur arus lalu lintas dan keamanan di pasar.
Untuk diketahui, polisi gopek atau "Pak Ogah", merupakan sematan untuk orang yang mengatur kendaraan keluar masuk di Pasar Tanah Abang, dengan imbalan uang receh alias "gopek".
Pedagang berinisial E (47) meyebut praktik polisi gopek tidak sama dengan pungutan liar, karena mereka sudah berpanas-panasan mengatur lalu lintas agar kendaraan tidak menumpuk dan menimbulkan kemacetan.
"Nah, kalau di bawah ini sebenarnya bukan pungli ya, kalau kita mau nyeberang ada polisi gopek, kalau sama mereka kita ada sediain gopekan. Biarlah sama mereka kan, dia panas-panasan juga," jelas E kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (15/6/2023).
E justru senang dibantu menyeberangkan mobilnya oleh polisi gopek, sehingga dia tidak berkeberatan memberi satu dua keping uang logam Rp 500 sebagai imbalan.
"Soalnya kalau nggak ada mereka (polisi gopek) kadang bajaj-bajaj gitu kan enggak mau setop waktu kita mau nyeberang. Memang ada untungnya, kita kebantu, mereka tahanin (kendaraan yang lalu-lalang) waktu kita mau nyeberang, mereka kerja," kata E.
Hal serupa juga dikatakan W (39), salah satu pekerja bongkar muat travel di Pasar Tanah Abang.
Baca juga: Oknum Keamanan Pasar Tanah Abang Disebut Ikut Terlibat Pungli
W tidak keberatan memberi kepingan Rp 500 atau Rp 1.000 asal dibantu untuk menyeberangkan mobil travelnya.
"Kalau di bawah mah biasa, mintanya seribu, gopek. Dulu mah banyak, sekarang alhamdulillah paling ada dua orang. Ada yang ngatur lalu lintas, tapi ada juga yang tiba-tiba datang berentiin minta (uang)," ujar W.
Meski tidak keberatan lantaran ada yang membantunya menyeberang, namun kata W ada pula yang memaksa dan menghadang mobilnya saat akan keluar dari pasar.
"Enggak (keberatan), cuma kan mereka banyak, ada lima orang harus dikasih lima orang, soalnya kalau yang dikasih cuma satu, mereka protes. Ada pula yang maksa, 'Bang kasih kasih, masa enggak ngasih,' sambil gini (mengetuk) ke mobil," ujar W.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.