JAKARTA, KOMPAS.com - Pungutan liar (pungli) kerap terjadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurut para pedagang, pelaku akan terus meminta "jatah" jika sejak awal diberi uang.
Para pelaku memungut uang dengan alasan beragam, mulai dari uang keamanan, uang kopi, sampai uang untuk malam mingguan.
"Udah wajar di sini. Sebenarnya sukarela sih, Rp 2.000, Rp 3.000 enggak apa-apa. Awalnya katanya untuk jaga keamanan, malah jadi rutin (mintanya)," ujar salah satu pedagang berinisial P (53) saat ditemui Kompas.com di lokasi, Kamis (15/6/2023).
Baca juga: Pedagang Pasar Tanah Abang: Belum Juga Jualan, Udah Diminta Uang Kopi
P mengaku tidak keberatan sesekali memberi recehan saat diminta.
Hal serupa juga dikatakan pedagang lain, E (47). E sebenarnya tidak keberatan memberi uang kepada pelaku jika hanya sesekali.
Namun, E kesal karena sekali diberi uang, pelaku pungli akan datang lagi keesokan harinya untuk melakukan hal serupa.
"Biasanya di sini suka pagi-pagi datang minta duit, minta Rp 2.000 buat ngopi. Sekali dikasih, jadi keterusan (minta), udah kayak kewajiban saja," tutur E.
Baca juga: Cerita Pedagang Pasar Tanah Abang, Kerap Dipalakin Baju Jelang Lebaran
E juga kesal lantaran pelaku pungli seringkali tidak tahu waktu saat meminta uang.
"Mending kalau mereka mintanya pas saya udah mau tutup jualan, ini mintanya jam 09.00 pagi, jualan aja belum, baru mau buka," kata E.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.