Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Rumah DP Rp 0 di Jaktim Jadi Kosan, Pemilik Unit: Penyewa Rawan Dikucilkan

Kompas.com - 22/06/2023, 22:36 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral video rekaman berkait dugaan penyalahgunaan hunian program DP Rp 0 di Menara Samawa Pondok Kelapa, Jakarta Timur, sebagai kos-kosan.

Berdasar informasi yang beredar di media sosial disebutkan bahwa pemilik hunian menyewakan unit murah di Jakarta Timur seharga Rp 1 juta per bulan tanpa biaya iuran pemeliharaan lingkungan (IPL)

Dalam video tersebut terlihat fasilitas lengkap yang disediakan pemilik unit, meliputi kamar mandi, dapur lengkap dengan kompor tanam dan sebuah kamar tidur berpendingin ruangan (AC) serta pemandangan kota Jakarta Timur yang bisa terlihat dari balkon.

Baca juga: Dengar Ada Rumah DP Rp 0 Jadi Kos-kosan, Pemilik Unit Langsung Sewot

Padahal seharusnya, fasilitas tersebut diberikan oleh pemerintah DKI Jakarta sebagai kemudahan bagi warganya yang ber-KTP DKI Jakarta untuk bisa mendapat hunian, di tengah lonjakan harga properti di Ibu Kota.

Mengetahui kabar ini, DT (37), salah satu pemilik unit di Menara Samawa mengatakan, biasanya warga unit cukup jeli mengenali penyewa.

"Misal dia kenal sama pemilik unit ini, terus pemilik unitnya enggak ada, diisi orang baru. Biasanya ditanyain, kok penghuninya beda," ujar DT saat ditemui Kompas.com di sekitar lokasi hunian, Kamis (22/6/2023).

Baca juga: Pemilik Rumah DP Rp 0 Akui Desas-desus Penyewaan Indekos Sudah Santer Sejak Dahulu

Meski penyewa kerap berpura-pura sebagai saudara dari yang punya unit hunian, namun warga tetap akan "mengasingkannya".

"Ada yang dipinjemin sama kakaknya pakai nama adeknya, atau bagaimana, ya sudah entar diusilin sama warga sekitar, jadi kayak 'Lu tuh enggak berhak di sini'" kata DT.

Hal ini, kata dia, disebabkan oleh kehidupan di kompleks tersebut sangat dekat satu sama lain. Jadi, apapun kabar yang ada dipastikan beredar dengan cepat.

"Kalau di sini tuh kehidupan bermasyarakatnya sama kayak biasa, jadi ada gosip sedikit ya sudah rame. Nggak ada tertutup di sini," ujar dia.

Jadi warga pun akan tahu, mana unit yang ada penghuninya, mana yang tidak ada, dan mana yang bukan penghuni biasanya.

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Panggil Pemilik Rumah DP Rp 0 yang Disewakan Jadi Tempat Kos

"Pernah ada yang nyewa, terus 'oh berarti ini bukan warga, jadi nggak bisa ngambil keputusan kebijakan ini itu, karena lu penyewa,' akhirnya dia nggak betah, cabut," tutur DT bercerita.

Akibatnya, pemilik asli dari unit tersebut pun tidak bisa membela penyewa, lantaran tahu yang ia lakukan salah.

"Akhirnya ntar karena mereka (penyewa) enggak betah, keluar. Akhirnya ditempatin sendiri sama pemilik unit," tandas DT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com