Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kapuk Muara Terpaksa Buang Sampah di Kolong Rumah Panggung karena Tak Ada TPS

Kompas.com - 27/06/2023, 14:25 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu warga RT 17/RW 04 Kelurahan Kapuk Muara, Rita mengaku terpaksa membuang sampah di kolong rumah panggungnya.

Rita mengungkapkan, hal tersebut disebabkan tidak adanya tempat penampungan sementara (TPS) di wilayah tersebut.

"(Buang sampah) ke kolong, buang saja. Enggak ada (TPS)," kata Rita saat ditemui di depan rumahnya, RT 17/RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Seorang Warga Tewas Tertimpa Bangunan Runtuh di Kapuk Muara

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tempat tinggal warga RT 17/RW 04 Kelurahan Kapuk Muara didominasi dengan jenis rumah panggung.

Di bawahnya, terdapat berbagai macam sampah yang berserakan. 

Kolong-kolong rumah panggung yang penuh sampah ini terkadang dijadikan tempat bermain ayam milik warga sekitar.

Bau menyeruak masuk ke hidung seiring dengan angin yang berembus dari segala arah.

Namun, Rita memastikan bau tersebut bukan dari sampah yang warga sekitar buang di kolong rumah mereka.

"Ada bau dari yang lapak sana. Kalau ada angin, ya bau. Kalau yang dari bawah (kolong), enggak (bau). Dari lapak, bau. Apalagi kalau habis dikorek, baru datang barang, sampah. Ya baunya sampai ke sini," ujar Rita.

Baca juga: Plt Wali Kota Bekasi Sebut Lahan Gunung Sampah Bintara Milik Perusahaan di Bawah Kementerian Keuangan

Meski begitu, Rita mengaku sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini sejak 15 tahun terakhir tinggal di sana.

"(Dulu) ya rawa, masing kayu-kayu (jalannya), belum begini jalannya (sudah dicor), masih bambu-bambu," tutur Rita.

Perihal tak adanya TPS di wilayah tersebut juga dibenarkan oleh salah satu warga yang tinggal di sana, Kamsiah.

"Iya (enggak ada TPS), jadi buangnya di kolong saja. Dari dulu juga di sini. Kita sih ya, sudah merasa nyaman, enggak merasa bau, sudah terbiasa," kata Kamsiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Terparkir Depan Rumah

Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Terparkir Depan Rumah

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Megapolitan
Diduga Begal, Pria Lansia Diamuk Warga di Depan JIS Jakarta Utara

Diduga Begal, Pria Lansia Diamuk Warga di Depan JIS Jakarta Utara

Megapolitan
Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com