Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya Kerja Serabutan Usai Bebas, Eks Napi Syaiful Kini Buka Usaha Ayam Geprek

Kompas.com - 28/06/2023, 16:33 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eks narapidana (napi) Syaiful Adnan (26) terkejut saat diberi modal gerobak untuk berjualan ayam geprek oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Jakarta Pusat pada 20 April 2022.

Pria yang akrab disapa Ipul itu menjadi satu-satunya klien, sebutan eks napi bebas bersyarat naungan Bapas, yang terpilih untuk menerima gerobak itu.

"Sempet enggak percaya, dari Bapas minta foto KTP (untuk administrasi). Saya kaget," ujar Ipul saat berbincang dengan Kompas.com di Jalan Kramat Pulo Barat, RT 003/RW 04, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2023).

Baca juga: Rintis Kedai Kopi Warkoplu, Eks Napi Pijar Tidak Pelit Ilmu

Oleh pembimbing kemasyarakatan (PK), Syaiful dinilai sebagai seseorang yang rajin dan cekatan serta cepat tanggap jika dimintai tolong melakukan sesuatu.

Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa Ipul dianggap tepat menerima gerobak itu.

“Alhamdulillah, katanya kalau ngambil apa-apa tuh cepat. Jadi pikirannya enggak dikit-dikit nanya, sat set,” lanjut dia.

Memang niat berdagang

Seusai keluar dari penjara dan menjadi klien Bapas Jakarta Pusat pada 2020, Syaiful sempat bekerja serabutan selama delapan bulan.

Berbagai pekerjaan dia cicipi, mulai dari mengamen, menjadi badut, hingga orang di balik ondel-ondel.

Dari tempat tinggalnya di daerah Senen, Jakarta Pusat, Ipul biasanya menyambangi kawasan Ciledug, Kota Tangerang, dan Blok M, Jakarta Selatan di akhir pekan untuk mendapat pemasukan.

Baca juga: Pertimbangan Eks Napi Pijar Tak Promosikan Kedai Kopinya di Internet, Keterbatasan Tempat dan Produk ‘Basi’

“Blok M itu enaknya malam minggu. Ramai banyak yang pacaran, jadi suka ada yang ngasih (uang),” celetuk dia sambil tersenyum.

Keseharian Ipul mulai berubah saat seorang kawan mengajaknya bekerja di lapak ayam geprek.

Mulanya, dia diajari untuk mengulek sambal terlebih dahulu.

“Dari teman, orang kosan di Kwitang. 'Mau kerja enggak? Daripada begitu (serabutan)''. Saya mau. Alhamdulillah belajar ngulek dulu. Bertahap-tahap, pertama ngulek dulu sampai sebulan baru jadi koki,” tutur pria anak satu.

Ipul bekerja di lapak ayam geprek milik temannya hingga setahun. Dia senang dan menikmati pekerjaan itu, lantaran diperbolehkan mencoba berbagai bagian pekerjaan.

Baca juga: Eks Napi Pijar Impikan Kuliah Jurusan Hukum

“Dari ngulek, dibolehin goreng, ganti-gantian sama yang lain,” lanjut Ipul.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com