Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bentrokan di Cilincing yang Sebabkan Korban Alami Luka Robek hingga Patah Tulang

Kompas.com - 29/06/2023, 12:21 WIB
Baharudin Al Farisi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bentrokan terjadi di area PT. Dwijayatek Adigemilang, Jalan Cakung Cilincing, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (23/6/2023).

Bentrokan tersebut melibatkan LSM Laskar NKRI dengan kelompok pengamanan internal yang dipercayakan untuk mengamankan area PT. Dwijayatek Adigemilang.

Sekretaris LSM Laskar NKRI DKI Jakarta Farid Abdul Rahman mengaku mendapatkan surat kuasa dari Honda dan Syamsuri sebagai ahli waris Oden bin Tawi untuk pemasangan tanda pemberitahuan pengawasan.

Dalam surat kuasa tertanggal 6 April 2023 ini, LSM Laskar NKRI DKI Jakarta juga sekaligus melaksanakan kegiatan penguasaan fisik sebidang tanah seluas 30 hektare yang merupakan garapan atas nama Oden bin Tawi. Kini di atas lahan tersebut berdiri perusahaan bernama PT. Dwijayatek Adigemilang. 

Baca juga: Laskar NKRI Protes Polisi Hanya Sebut Korban Bentrokan Cilincing Hanya Dua: 12 Anggota Kami Luka

Sekretaris LSM Laskar NKRI DKI Jakarta, Farid Abdul Rahman menceritakan, suatu ketika Oden memberikan kuasa kepada seorang pengacara untuk mengurus surat-surat tanah garapannya.

Akan tetapi, kata Farid, pengacara tersebut bekerja sama dengan pemilik PT. Dwijayatek Adigemilang.

"Nah, mereka berdua membuat beberapa surat tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari Oden bin Tawi. Akhirnya, tanah-tanah tersebut, kurang lebih seluas 19 hektare itu dijual kepada PT. Bestindo Central Container, PT. Dwitama Prima Sakti, dan PT Superkrane Mitra Utama," kata Farid, dihubungi Kompas.com pada Rabu (28/5/2023).

Tepatnya sejak 13 April 2023, pihaknya sudah berada di area tersebut untuk mengamankan aset lahan berdasarkan surat kuasa dari Oden bin Tawi.

"Di tanggal 20 Juni, kami dipukul mundur oleh kurang lebih 250 orang. Nah, kemudian, di tanggal 23, kami mendapatkan informasi bahwa di sana atau di lokasi itu hanya sisa sembilan orang dan hanya yang menerima kuasa saja," ujar Farid.

Farid menegaskan, kedatangan pihaknya hanya untuk bermediasi dengan sejumlah orang yang memukul mundurnya di area PT. Dwijayatek Adigemilang dan kembali mengamankan aset lahan.

Baca juga: Kelompok Massa Bentrok di Cilincing, 2 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Sejumlah orang di area perusahaan itu sendiri disebut mendapatkan kuasa dari PT. Dwijayatek Adigemilang.

"Datang ke sana untuk melakukan mediasi. Karena kami ingin mempertanyakan keberadaan mereka di sana, itu kuasa dari siapa?" ungkap Farid.

Sesampainya di sana, kelompoknya sempat meminta izin kepada petugas keamanan dan salah satu anggota TNI untuk mediasi.

Setelah dipersilakan masuk, perwakilan kelompok Farid memperlihatkan surat kuasa dari Oden kepada kelompok massa yang tengah berjaga.

"Nah, ketika kita menunjukkan surat kuasa, dari pihak-pihak orang sana itu, sudah membawa ada senjata tumpul, ada senjata tajam, ada palu yang besar yang beratnya lima kilogram," ucap Farid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com