JAKARTA, KOMPAS.com - Ida (45), warga yang tinggal di bantaran aliran Kali Ciliwung memberikan pandangan tentang kerasnya hidup di DKI Jakarta.
Wanita yang sudah dua tahun bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) itu mengatakan, jika mau mengais rezeki, maka sudah seharusnya seseorang bisa bertahan dengan kerasnya Jakarta.
"Kalau ingin punya uang, harus kerja keras. Nikmat sih nikmat (hidup di Jakarta), tapi kalau persoalan rezeki, sangat keras," ucap Ida kepada Kompas.com, Senin (3/7/2023).
Ketatnya persaingan ditambah semakin sempitnya ruang hidup, membuat masyarakat yang tinggal di Jakarta, harus tahan banting digempur pembangunan.
Baca juga: Sebelum Klinik Aborsi di Kemayoran Digerebek Polisi, Warga Adukan Aktivitas Mencurigakan di Sana
Penghasilan sebagai ART pun dianggap kurang untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, Ida memilih untuk tetap hidup meski uang yang ia hasilkan itu tak seberapa.
"Namanya penghasilan, memang enggak pernah menentu, tapi semua dicukup-cukupin biar pun hasilnya enggak seberapa banyak," ucap dia.
Selain Ida, ada pula Alna (48). Ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan bantaran kali itu bisa menyulap rumahnya menjadi warung tempat camilan.
Berkali-kali rumah itu ia ubah, namun usahanya untuk mencari rezeki lebih, belum sesuai dengan yang ia harapkan.
"Sekarang warung jajan, dulu itu pernah dagang warung nasi, terus covid-19, enggak laku, dagang lagi yang lain, berubah-ubah terus pokoknya," ungkap Alna.
Baca juga: Heru Budi Sebut Pembangunan Stasiun KRL di JIS Sedang Berproses
"Ini agak mending, jajanan banyak yang beli, biasanya anak-anak kecil. Tapi tetap enggak tentu juga. Kadang Rp 100.000, kadang bisa sampai Rp 200.000, enggak pernah menentu pokoknya," sambung dia.
Meski memasuki tahun terakhir sebagai Ibu Kota Negara, namun Alna berharap agar perputaran ekonomi di DKI Jakarta tidak berkurang dan semakin bertambah.
Terlebih, pemilihan pemimpin DKI Jakarta kian dekat dan ia juga berharap Kota Jakarta dibawa ke arah yang lebih baik.
"Pinginnya, kehidupan lebih makmur lagi, lebih lancar lagi, biar pekerjaan semuanya bisa lancar, jadi enggak banyak yang nganggur. Masih banyak deh yang perlu dibenahi," tutur Alna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.