JAKARTA, KOMPAS.com - Sami'na (37) mengantarkan Mufidah (6) bersekolah di hari pertamanya menjadi siswi kelas 1 di SD Negeri Pulo Gebang 04, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (12/7/2023).
Sebelum mengantarkan putri kecilnya itu, Sami'na berpesan agar Mufidah jangan sampai mengizinkan siapa pun menyentuh bagian sensitif tubuhnya.
"Saya bilang, 'Jangan pernah kamu bolehin orang lain menyentuh bagian sensitifmu, kecuali itu kamu sendiri dan mamah'" ungkap dia di lokasi, Rabu.
Baca juga: Hari Pertama Anaknya Sekolah, Orangtua: Dia Susah Dibangunin, Masih Ngantuk Saat Berangkat
Sami'na melanjutkan, hal ini juga berlaku ketika bercanda, termasuk jika dilakukan oleh sesama perempuan.
"Kalau dipegang, saya suruh teriak. Kalau orangnya marah, saya suruh gigit," ucap dia.
Wejangan ini sudah Sami'na sampaikan sejak Mufidah masih duduk di bangku taman kanak-kanak, tepatnya saat dia mulai memahami apa yang disampaikan orang di sekelilingnya.
Baca juga: Kegembiraan Hari Pertama Sekolah di Jakarta, Ada yang Semangat Bangun Pagi sampai Nyanyi Bersama
Sejak saat itu, Sami'na tidak pernah berhenti mengingatkan anaknya untuk menjaga tubuhnya.
"Dia juga terapkan nasihat saya di lingkungan rumah. Bapaknya juga mendukung nasihat ini," ungkap dia.
"Sekarang ini kan perempuan pakai baju tertutup pun bisa kena pelecehan. Makanya saya ajarkan anak untuk jaga diri juga sejak saat ini," sambung Sami'na.
Selain berpesan agar Mufidah selalu menjaga diri pada hari pertama sekolah, Sami'na juga mempersiapkan hal lain agar anaknya merasa nyaman bersekolah.
Sejak jauh hari, peralatan sekolah sudah dibeli. Untuk seragam, ia hanya membeli seragam merah putih.
Saat ini, ia masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pihak sekolah terkait jenis seragam lainnya, yakni seragam olahraga dan batik.
Selain itu, Sami'na juga mempersiapkan anaknya secara mental agar siap menghadapi teman-teman dan lingkungan baru.
Baca juga: Antisipasi “Bullying” di Sekolah, Orangtua Bekali Anak dengan Edukasi
Salah satunya memberi nasihat agar sang anak menjaga tingkah laku dan cara bicaranya supaya tidak berteriak-teriak.
"Saya juga nasihati supaya anak harus lebih sabar dan jangan cepat marah. Terus, berteman dengan siapa saja," terang Sami'na.