Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Miris Awak Kapal yang Tiga Bulan Terjebak di Sunda Kelapa, dari Tak Sanggup Nafkahi Keluarga sampai Diceraikan Istri

Kompas.com - 14/07/2023, 19:54 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam tiga bulan terakhir, aktivitas bongkar muat dan pelayaran sejumlah kapal layar motor (KLM) di Pelabuhan Sunda Kelapa, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, terhenti.

Hal tersebut merupakan buntut dari belum dievakuasinya bangkai KLM di area gudang 9 yang karam akibat kebakaran pada pertengahan April 2023.

Berdasarkan pantauan Kompas.com hingga Jumat (14/7/2023), puluhan KLM hanya bisabersandar di sepanjang Dermaga Pelabuhan Sunda Kelapa dan menunggu evakuasi bangkai kapal itu.

Salah satu nakhoda KLM bernama Edi (42) menceritakan bagaimana dia bisa terjebak di Pelabuhan Sunda Kelapa selama hampir tiga bulan terakhir.

Baca juga: Nakhoda dan ABK yang Terjebak 3 Bulan di Pelabuhan Sunda Kelapa Utang Sana-sini demi Nafkahi Keluarga

Edi menyampaikan, KLM miliknya sudah bersandar di dermaga Pelabuhan Sunda Kelapa area Pelra sejak April 2023.

Kapal yang dikemudikan Edi tersebut hendak memuat berbagai macam sembako seperti beras, kedelai hingga gula pasir yang akan dikirimkan ke Bangka Belitung.

Setelah barang-barang masuk ke kapalnya, sebuah kapal lain dilaporkan terbakar di area gudang 9.

Alhasil, kapal yang dikendarai Edi beserta sejumlah kapal lain gagal berlayar akibat tertutup kapal yang terbakar itu.

Baca juga: Cerita Nakhoda Terlunta-Lunta di Pelabuhan Sunda Kelapa Hampir 3 Bulan

"ABK (anak buah kapal), buruh, nakhoda menderita semua, imbasnya ke mana-mana. Pasokan sembako ke daerah-daerah terhambat,” kata Edi kepada Kompas.com, Kamis (13/7/2023).

Tak sanggup beri nafkah

Dampak lain dari belum terevakuasinya bangkai KLM di area gudang 9 ini juga membuat para awak kapal tidak mempunyai penghasilan.

Edi mengatakan dalam tiga bulan terakhir nafkah untuk anak dan istri di kampung halaman menjadi terhambat.

“(Keluarga di rumah) ya (jadi) enggak dapat nafkah. Makanya, kalau sudah sampai tiga bulan, sudah (bakal dapat) talak tiga (dari istri),” ungkap Edi.

Baca juga: Curhat Nakhoda yang Terjebak di Pelabuhan Sunda Kelapa, Tak Punya Uang untuk Beli Beras dan Sepatu Anak

Selama hampir tiga bulan ini Edi tidak memiliki kegiatan. Aktivitas sehari-harinya hanya berkumpul bersama awak kapal lain untuk menghilangkan penat, sembari menunggu kabar baik dari pihak berwenang.

“Ya beginilah, luntang-lantung, mondar-mandir aja, enggak ada kegiatan,” ujar Edi.

Diceraikan istri

Edi mengungkapkan, terdapat ABK yang diceraikan istrinya karena tidak sanggup memberikan nafkah selama terjebak di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Penjual Petasan di Rawamangun Terbakar, Diduga akibat Gas Bocor

Warung Penjual Petasan di Rawamangun Terbakar, Diduga akibat Gas Bocor

Megapolitan
Ahok Ditawari PDI-P Maju Pilkada Sumut ketimbang Jakarta, Pengamat: Kemungkinan karena Pernah Kalah di Pilkada DKI 2017

Ahok Ditawari PDI-P Maju Pilkada Sumut ketimbang Jakarta, Pengamat: Kemungkinan karena Pernah Kalah di Pilkada DKI 2017

Megapolitan
Mobil Terbakar di Parkiran Kampus Trisakti, Api Menyambar ke Gedung

Mobil Terbakar di Parkiran Kampus Trisakti, Api Menyambar ke Gedung

Megapolitan
PPDB SMA Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMA Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Demo Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI Tegaskan Jurnalisme Investigatif Tak Berdampak Buruk

Demo Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI Tegaskan Jurnalisme Investigatif Tak Berdampak Buruk

Megapolitan
Pemprov DKI Ingatkan ASN Jaga Komitmen Antikorupsi

Pemprov DKI Ingatkan ASN Jaga Komitmen Antikorupsi

Megapolitan
Ditawari PDI-P Jadi Calon Gubernur Sumatera Utara, Ahok Dijauhkan dari Pilkada Jakarta?

Ditawari PDI-P Jadi Calon Gubernur Sumatera Utara, Ahok Dijauhkan dari Pilkada Jakarta?

Megapolitan
Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI: Ini Skenario Besar Pelemahan Demokrasi

Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI: Ini Skenario Besar Pelemahan Demokrasi

Megapolitan
Motor Tertemper KRL di Jalur Depok-Citayam, Evakuasi Lama karena Motor Nyangkut

Motor Tertemper KRL di Jalur Depok-Citayam, Evakuasi Lama karena Motor Nyangkut

Megapolitan
Dirjen Hubla Imbau Wisatawan yang Hendak Berlayar ke Kepulauan Seribu Pastikan Keamanan Kapal

Dirjen Hubla Imbau Wisatawan yang Hendak Berlayar ke Kepulauan Seribu Pastikan Keamanan Kapal

Megapolitan
Kisah Agus, Lansia Pengangkut Sampah yang Hanya Terima Rp 500 dari Satu Rumah Setiap Harinya

Kisah Agus, Lansia Pengangkut Sampah yang Hanya Terima Rp 500 dari Satu Rumah Setiap Harinya

Megapolitan
Caleg PKS di Aceh Tamiang yang Terlibat Kasus Narkoba Berstatus Buronan sejak Maret 2024

Caleg PKS di Aceh Tamiang yang Terlibat Kasus Narkoba Berstatus Buronan sejak Maret 2024

Megapolitan
Jalani Rehabilitasi, Tiga ASN Ternate Tak Ditahan meski Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Jalani Rehabilitasi, Tiga ASN Ternate Tak Ditahan meski Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Megapolitan
Cegah Kecelakaan Kapal, Dirjen Hubla Kemenhub Minta Nakhoda Tak Nekat Berlayar jika Cuaca Buruk

Cegah Kecelakaan Kapal, Dirjen Hubla Kemenhub Minta Nakhoda Tak Nekat Berlayar jika Cuaca Buruk

Megapolitan
Demo Tolak UU Penyiaran, Massa Berkumpul di Depan Gedung DPR

Demo Tolak UU Penyiaran, Massa Berkumpul di Depan Gedung DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com