JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas pelayaran dan bongkar muat barang sejumlah kapal layar motor (KLM) di Pelabuhan Sunda Kelapa, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, tengah terganggu.
Pasalnya, di area gudang 9 ada bangkai KLM akibat kebakaran pada Mei 2023.
Proses evakuasi kerangka KLM Sagam Berkah itu pun terus diupayakan meski mengalami sejumlah kendala.
Baca juga: Evakuasi Bangkai Kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa Diperkirakan Selesai dalam Tiga Hari
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sunda Kelapa Aries Wibowo mengatakan, setelah terbakar pada 3 Mei lalu, kerangka kapal masih terendam hingga saat ini.
Sementara itu, sebagian badan kapal menghalangi alur keluar masuk kolam terminal pelayaran rakyat (pelra) sejak 4 Mei 2023.
Aries mengungkapkan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengangkat kerangka kapal, termasuk pemompaan secara manual oleh DPC Pelra dan pemilik kapal.
Namun, upaya tersebut tidak berhasil lantaran terjadi kebocoran pada kapal.
KSOP kembali melakukan rapat evaluasi dan koordinasi dengan pemilik kapal pada Juni.
Baca juga: Evakuasi Bangkai Kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa Terkendala, Ini Alasannya
Pemilik akan dibantu oleh DPC Pelra, tetapi penanggung jawab sepenuhnya adalah pemilik KLM Sagam Berkah.
"Selain itu, pemilik kapal juga diinstruksikan untuk menggunakan perusahaan salvage yang berkompeten," ujar dia, Senin (17/7/2023).
Pengangkatan kerangka kapal telah dimulai sejak 13 Juli 2023 oleh perusahaan salvage.
Aries mengungkapkan, proses evakuasi kerangka KLM Sagam Berkah di Pelabuhan Sunda Kelapa masih berlangsung hingga saat ini.
Evakuasi diperkirakan selesai dalam waktu dekat, tepatnya hari ini atau Rabu (19/7/2023) besok.
"Saat ini proses evakuasi sedang berjalan oleh perusahaan salvage yang ditunjuk pemilik kapal. Informasi awal dari lapangan, jika semua lancar, 2-3 hari ini kapal sudah bisa digeser," ungkap Aries.
Aries berkata, pihaknya akan mengawasi langsung penanganan kapal karam ini hingga evakuasi selesai dilakukan.