"Kami berterima kasih atas kerja sama dan upaya semua pihak yang terlibat dalam menangani kecelakaan kebakaran KLM Sagam Berkah. Kami akan terus mendorong upaya penyingkiran kerangka kapal secepat mungkin," kata dia.
Akibat bangkai KLM Sagam Berkah tidak kunjung dievakuasi sejak tiga bulan lalu, kehidupan 260 anak buah kapal (ABK) terdampak.
Sebab, aktivitas pelayaran dan bongkar muat barang yang terganggu menyebabkan penghasilan mereka tidak pasti dalam tiga bulan terakhir.
Salah satu nakhoda KLM bernama Edi (42) berkata, ia dan para awak kapal lainnya tidak punya penghasilan sama sekali selama tiga bulan ini, sehingga nafkah untuk anak dan istri di kampung halaman terhambat.
Bahkan, kata dia, ada ABK yang diceraikan istrinya karena tidak sanggup memberikan nafkah selama terjebak di Pelabuhan Sunda Kelapa.
Aktivitas sehari-hari mereka kini hanya berkumpul bersama awak kapal lain untuk menghilangkan penat, sembari menunggu kabar baik dari pihak berwenang.
“Ya beginilah, luntang-lantung, mondar-mandir aja, enggak ada kegiatan,” ujar Edi.
Setiap malam, para ABK itu bermalam di kapal sambil menikmati guncangan kapal akibat gelombang air di Pelabuhan Sunda Kelapa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.