Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Sebut Fasilitas JIS Harus Diperbaiki agar Layak Disewakan, Hasilnya buat Cicil Utang

Kompas.com - 18/07/2023, 17:04 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, fasilitas Jakarta International Stadium (JIS) harus segera diperbaiki.

Bukan hanya dalam rangka persiapan menjadi stadion Piala Dunia U-17, melainkan JIS juga laik untuk disewakan.

"Event apa saja bisa memakai JIS sehingga mendapatkan penghasilan. Sehingga, Jakpro dan Pemda bisa mengembalikan cicilan," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/7/2023).

Untuk diketahui, JIS dibangun dengan menggunakan pinjaman dana pemerintah pusat lewat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Untuk membayar cicilan itu, kata Heru, JIS harus memiliki daya tarik bagi penyewa yang akan menggelar beragam kegiatan. Karenanya, sarana dan prasarana di sana perlu diperbaiki.

Baca juga: Pro-Kontra Pansus JIS, Diusulkan tapi Belum Pernah Terwujud...

"Harus diperbaiki supaya dari segala sisi semua bisa gunakan itu," kata Heru.

Sebelumnya, Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyinggung soal utang JIS yang harus dibayarkan karena sebelumnya membangun dengan meminjam uang pemerintah pusat.

Anggaran itu disalurkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT SMI pada tahun 2020 dan 2021 dengan nilai biaya Rp 3,6 triliun.

Sementara, sisa biaya pembangunan stadion yang berada Jakarta Utara itu digelontorkan dari APBD DKI hanya Rp 900 miliar.

Baca juga: PDI-P Singgung Cicilan Utang JIS yang Harus Ditanggung Dua Gubernur

Adapun saat ini JIS dikelola oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

"Operasional (JIS) per tahun sekitar Rp 80 miliar. Dan tidak akan sanggup ditutupi PT Jakpro, mengingat beban PT Jakpro sendiri luar biasa besar karena banyak penugasan di era Anies Baswedan sebagai Gubernur," kata Gilbert.

Pemerintah pusat, kata Gilbert, memang telah memudahkan Pemprov DKI dalam pelunasan utang dengan masa pinjaman 8 tahun dan hanya bayar cicilan pokok untuk pinjaman I.

Lalu, bunga 5,66 persen per tahun selama 5 tahun dengan masa tenggang 6 bulan untuk pinjaman II.

Adapun besaran cicilan ditanggung Pemprov DKI dalam 5 tahun pertama yakni Rp 543,9 miliar dan tiga tahun berikutnya sebesar Rp 307,5 miliar.

Baca juga: F-Golkar DKI Dukung Renovasi JIS untuk Piala Dunia, tapi Tolak Usulan Pansus

Angka ini pun dinilai masih di luar bunga dan beban operasional JIS sekitar Rp80 miliar per tahun.

"Setelah Anies sudah tidak jadi Gubernur, cicilan akan ditanggung oleh dua Gubernur lagi, yakni Pj Gubernur (Heru Budi Hartono) dan Gubernur DKI nanti hasil Pilkada 2024," ucap Gilbert.

"Sementara, di sisi lain utilitasnya hampir tidak ada selain untuk kegiatan non-olahraga," sambungnya Gilbert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com