Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Ramaikan Pawai Obor Tahun Baru Islam di Pulogadung Jaktim

Kompas.com - 18/07/2023, 22:27 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.500 warga RW 03 Kelurahan Jatinegara Kaum meramaikan pawai obor menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriyah, Selasa (18/7/2023) malam.

Adapun pawai dimulai pukul 19.50 WIB, meski warga telah bersiap-siap di depan Masjid Assalafiyah Pangeran Jayakarta sejak pukul 19.00 WIB.

Pantauan kompas.com di lokasi, sebagian para peserta pawai obor menggunakan baju Muslim. Peserta laki-laki menggunakan baju koko dan peci, sementara perempuan menggunakan hijab.

Mereka sudah berbaris sambil membawa umbul-umbul warna-warni. Beberapa membawa batang bambu siap bakar sebagai obor.

Ada pula peserta pawai obor yang membawa bendera karang taruna masing-masing RT dan bendera merah putih.

Seruan "Allahu Akbar!" bergema sepanjang pawai berlangsung.

Baca juga: Ada Pawai Obor Tahun Baru Islam 1445 H, Polisi Pantau 49 Titik di Jakarta Pusat

Ketua Masjid Assalafiyah Pangeran Jayakarta, Raden Haji Manaf Triyadi, mengatakan, mereka merupakan perwakilan dari setiap RT di RW 03.

"Jumlah peserta pada malam ini terbentuk dari per RT. Total ada 11 RT. Setiap RT memberikan pesertanya untuk ikut pawai obor menyambut Tahun Baru Islam," kata dia di Jalan Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa.

Raden melanjutkan, antusiasme warganya sangat tinggi dalam menghadirkan kembali pawai obor yang sering dilakukan setiap tahun.

Bahkan, pawai obor dilaksanakan atas permintaan warga melalui rapat RT dan RW setempat.

"Alhamdulillah dapat dukungan dari pak Kapolsek yang diwakili Wakapolsek, beliau sambut baik dan dukung sepenuhnya (pawai obor)," terang Raden.

Baca juga: Menyelami Makna Tradisi Pawai Obor Jelang Ramadhan di Cirebon

Melalui dukungan itu, pihaknya diizinkan untuk menutup Jalan Jatinegara Kaum guna memastikan pawai berlangsung dengan lancar.

Penutupan jalan juga dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya peserta anak-anak terserempet kendaraan yang melintas.

"Rute perjalanan hanya wilayah kami saja. Jalan Jatinegara Kaum sampai alun-alun Layur, dan kembali lagi ke masjid sebagai titik mulai dan akhir (pawai obor)," Raden berujar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com