JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi D (17), korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20) disebut tak lagi sama seperti dulu.
Pasalnya, D mengalami perubahan tingkah laku usai mendapatkan penganiayaan hebat dari Mario pada 20 Februari 2023 lalu.
Paman D, Rustam Hatala mengatakan, kondisi mental keponakannya menurun dan tidak bisa berbicara normal seperti sedia kala.
Baca juga: Saksi Sebut D Bertingkah seperti Anak Kecil dan Panggil Ayahnya Jo
Hal itu disampaikan Rustam saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan D oleh Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas (19) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Ampera Raya, Selasa (18/7/2023).
"Beda dari sebelumnya. Dia (anak D) bicara tidak bisa filter. Bahkan dia panggil bapaknya yang dulu biasanya dipanggil pah, sekarang cuma panggil Jo," ujar Rustam saat memberikan keterangannya melalui sambungan video Zoom.
Rustam melanjutkan, D juga terlihat seperti anak kecil, sebuah kondisi yang berbeda dengan sebelum ia dianiaya Mario.
Namun, penjelasan Rustam tak diterima oleh penasihat hukum Shane Lukas.
Ia menganggap, keterangan Rustam tidak bisa diterima karena yang bersangkutan bukan seorang ahli.
"Ya, seperti anak kecil, boleh lah. Tapi kan saudara bukan seorang ahli kedokteran atau apa mengatakan itu. Itu yang tidak bisa kami terima," jelas salah satu penasihat hukum Shane.
Baca juga: Dokter Ungkap D Alami Kekacauan Motorik Usai Dianiaya Mario Dandy
Sebelumnya, Dokter umum dari Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau, yakni dr Aisyah Anofi mengungkapkan bahwa D mengalami kekacauan motorik setelah diniaya Mario Dandy.
Hal itu diungkapkan Aisyah dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan D dengan terdakwa Mario dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (6/7/2023).
Mulanya Hakim Ketua Alimin Ribut Sujono membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) milik Aisyah. Dalam BAP tertera pernyataan ahli bahwa D mengalami kekacauan motorik.
"Kekacauan motorik ini maksud saudara apa, maksud saudara apakah ada luka gerak yang tidak terkendali? Kekacauan motorik?" tanya hakim.
"Kekacauan motorik memang gerakan tubuh pasien tiba-tiba tidak dapat dikendalikan. Kita bisa mengendalikan gerakan, tapi beliau (D) tidak bisa," jawab Aisyah.
Baca juga: Dokter Temukan Infeksi dalam Darah D Setelah Dianiaya Mario Dandy
Merasa penjelasan ahli kurang jelas, hakim kemudian meminta penjelasan lebih rinci.