JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak delapan bong atau alat isap sabu hingga puluhan butir tramadol ditemukan saat polisi menggerebek Kampung Boncos di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (18/7/2023).
Kapolsek Palmerah Kompol Dodi Abdulrohim menjelaskan, petugas setidaknya mengamankan 80 butir tramadol siap konsumsi.
"Barang bukti yang sudah kami amankan ada sekitar delapan bong, kemudian juga ada timbangan, cangklong, sama ada satu lagi tambahan obat tramadol," ungkap Dodi kepada wartawan di Kampung Boncos.
Baca juga: Polisi Kembali Razia Kampung Boncos, Bedeng Tempat Nyabu Dibakar
Dalam penggerebekan itu, petugas juga menangkap tujuh orang yang diduga mengonsumsi sabu. Ketujuhnya bakal menjalani tes urine.
"Semuanya laki-laki, nanti akan kami dalami apakah positif atau enggak. Cuma tadi sedikit kami wawancara sama mereka sudah satu minggu mereka memakai (sabu), artinya belum lama," papar Dodi.
Dodi menyebut petugas menghancurkan dan membakar bangunan semipermanen atau bedeng dalam penggerebekan tersebut.
"Sudah beberapa (bedeng) kami bakar, kami musnahkan termasuk tadi ada beberapa bangunan semi permanen kami hancurkan juga," sebut dia.
Menurut dia, bedeng itu menjamur lagi karena polisi beberapa bulan terakhir tak merazia kawasan tersebut.
"Karena kan kami sudah lama tidak razia semenjak kami ada pengamanan sidang. Bulan puasa Ramadan belum. Nah, sekarang nih baru aja lagi (razia)," tutur Dodi.
Baca juga: Polisi Tangkap 15 Orang di Kampung Boncos, Tiga di Antaranya Positif Sabu
Sementara itu, berdasarkan pengakuan para pemakai sabu mereka menyewa bedeng seharga Rp 10.000.
Tambahan biaya dibebankan kepada para pemakai, jika ingin durasi nyabu diperpanjang.
Dodi menyampaikan, polisi masih mendalami soal sosok yang menyewakan lapak nyabu di kampung narkoba tersebut.
"Sebenarnya ini tanah (milik) Djarum ya. Sebenarnya enggak punya hak untuk mendirikan bangunan permanen, semipermanen enggak boleh. Akan kami dalami," jelas Dodi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.